Senin 21 Sep 2020 22:03 WIB

Klaster Keluarga Picu Tingginya Covid-19 di Cengkareng Timur

Sebagian besar kasus Covid-19 di Cengkareng Timur dari klaster keluarga

Red: Nur Aini
Ilustrasi Covid-19
Foto: Pixabay
Ilustrasi Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lurah Cengkareng Timur Arsih Muhur menyebut klaster keluarga menjadi pemicu aktif tingginya kasus positif Covid-19 di wilayahnya.

Pada Senin pagi (21/9), kasus positif Covid-19 di Kelurahan Cengkareng Timur menjadi yang tertinggi yakni 99 orang.

Baca Juga

"Kebanyakan dari klaster keluarga," ujar Ardih di Jakarta, Senin.

Dia menyebut klaster keluarga terjadi saat salah satu anggota keluarga terkena virus korona dari perkantoran, pasar, atau lokasi keramaian lainnya. Dari sana, anggota keluarga menularkan Covid-19 kepada anggota keluarga lainnya yang tidak menggunakan masker di dalam rumah.

Saat ini, untuk menghindari terbentuknya klaster keluarga, pihak Kelurahan Cengkareng Timur mengikuti aturan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, membawa warga yang terinfeksi dirujuk ke tempat isolasi yang disediakan.

"Kita koordinasikan dengan Puskesmas, imbau warga yang kena untuk mau diberangkatkan ke Wisma Atlet," ujar Ardih.

Pasien terinfeksi Covid-19 di Kelurahan Cengkareng Timur seluruhnya tengah menjalani pemulihan di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran.

Sebelumnya, Kasus baru akibat paparan Corona Virus Desease 2019 (Covid-19) di Jakarta pada Senin (21/9) sebanyak 1.310 kasus dari hasil tiga hari uji usap (swab test) periode 18-20 September.

Berdasarkan data dari Pemprov DKI Jakarta, pertambahan sebanyak 1.310 kasus ini, lebih tinggi dibanding pada Minggu (20/9) sebanyak 1.079 kasus, pada Sabtu (19/9) sebanyak 932 kasus, pada Kamis (17/9) sebanyak 1.014 kasus, pada Selasa (15/9) sebanyak 1.027 kasus, dan pada Senin (14/9) sebanyak 1.062 kasus.

Akan tetapi, lebih rendah dibanding pertambahan pada Jumat (18/9) sebanyak 1.403 kasus, pada Sabtu (12/9) sebanyak 1.440 kasus, serta pada Rabu (16/9) sebanyak 1.505 kasus yang merupakan pertambahan terbanyak. Dengan angka tersebut, jumlah total kasus akibat paparan virus corona jenis baru ini adalah 64.196 kasus, bertambah sangat signifikan dari sebelumnya sejumlah 62.886 kasus.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement