Senin 21 Sep 2020 20:30 WIB

Jumlah Desa Terdampak Kekeringan di Jepara Bertambah

BPBD meminta desa menyiapkan bak untuk menampung bantuan air.

Kekeringan (ilustrasi). Jumlah desa yang mengalami kekeringan di Kabupaten Jepara, Jawa Tengan, bertambah jumlahnya.
Foto: ANTARA/Yulius Satria Wijaya
Kekeringan (ilustrasi). Jumlah desa yang mengalami kekeringan di Kabupaten Jepara, Jawa Tengan, bertambah jumlahnya.

REPUBLIKA.CO.ID, JEPARA -- Jumlah desa di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, yang terdampak kekeringan akibat musim kemarau semakin bertambah. Sebelumnya dua desa, kini yang membutuhkan bantuan air bersih bertambah menjadi tujuh desa.

"Dua desa yang sudah mengajukan permohonan droping air bersih sebelumnya, yakni Desa Plajan (Kecamatan Pakis Aji) dan Blimbingrejo (Kecamatan Nalumsari)," kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jepara Kusmiyanto di Jepara, Jawa Tengah, Senin (21/9).

Baca Juga

Ia mengatakan, ada pengajuan serupa dari lima desa, yakni Desa Clering dan Blingoh (Kecamatan Donorojo), Desa Bungu (Kecamatan Mayong), Desa Kaliombo (Kecamatan Pecangaan), dan Desa Panggung (Kecamatan Kedung). Hanya saja, dari kelima desa tersebut, baru tiga desa yang sudah mengajukan surat, sedangkan dua desa lainnya sebatas menyampaikan secara lisan.

BPBD Jepara saat ini masih melakukan penyaluran air bersih ke Clering sebanyak 10.000 liter. Hingga kini, lanjut dia, tercatat sudah melakukan penyaluran air hingga 40.000 liter, sebanyak 25.000 liter untuk Desa Plajan, 5.000 liter untuk Desa Blimbing, dan Clering sebanyak 10.000 liter.

Sejumlah desa yang kesulitan air, sebetulnya sudah terjangkau wilayah jaringan PDAM Jepara. Namun, karena belum memadai akhirnya mengajukan bantuan. Masing-masing desa yang mengajukan bantuan air bersih, diminta mempersiapkan bak penampungan air untuk memudahkan warga mengambilnya.

"BPBD Jepara sendiri memiliki bak penampungan air yang siap dipinjamkan. Masing-masing desa memang dipinjami empat bak penampungan dengan kapasitas 1.000 liter," ujar Kusmiyanto.

Hanya saja, kata dia, jumlahnya memang terbatas sehingga pemerintah desa atau masyarakat perlu mengupayakannya sendiri. Selain menyiapkan bak seperti toren bisa juga menggunakan terpal yang dibuat empat persegi panjang.

Bersamaan dengan penyaluran air bersih, BPBD Jepara juga memanfaatkan kesempatan tersebut untuk memberikan edukasi kepada masyarakat pentingnya memakai masker atau mematuhi protokol kesehatan. "Kami juga menyiapkan masker yang dibagikan untuk setiap desa sebanyak 50 masker," ujar Kusmiyanto.

Warga yang meminta air bersih, diwajibkan memakai masker demi mencegah penularan virus corona.

 

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement