REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pasien tanpa gejala (OTG) Covid-19 di Kota Bogor akan dibawa ke balai besar rehabilitasi milik BNN di Lido, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor pekan ini. Selain di BNN Lido, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor juga sedang menyiapkan satu hotel yang akan digunakan untuk tempat isolasi pasien OTG.
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan saat ini Pemkot Bogor sedang mencari jalan untuk mengisolasi pasien-pasien OTG di Kota Bogor. “Minggu ini Insyaallah sudah siap yang OTG akan dibawa ke Lido. Ada lagi satu hotel sedang kita proses di Kota Bogor,” ujar Bima di Kota Bogor, Senin (21/9).
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Nowo Retno mengatakan tempat isolasi pasien OTG di BNN Lido memiliki kapasitas 122 tempat tidur. "Rencana kita juga siapkan di hotel, sedang dalam proses,” ujar Retno melalui pesan singkat, Senin (21/9).
Dihubungi terpisah, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Bogor Yuno Abeta Lahay belum bisa menyebutkan nama hotel yang akan digunakan sebagai ruang isolasi. Sebab, hal tersebut belum diputuskan dan belum dikonfirmasi oleh PHRI Pusat.
Kendati demikian, Yuno menjelaskan Dinas Kesehatan Kota Bogor sudah meminta sedikitnya seratus kamar hotel untuk tahap awal. Jika keadaan memburuk, pihak Dinas Kesehatan meminta Yuno untuk mencari cadangan kamar lain.
“Kalau nambah saya diminta untuk mencari cadangan lagi. Nah, mudah-mudahan sih berkurang, kan harapan kita begitu,” tuturnya.
Dia menambahkan, hotel yang akan digunakan untuk isolasi pasien OTG bukan Hotel Braja Mustika. Hotel itu pernah digunakan untuk merawat tenaga kesehatan beberapa waktu yang lalu.
“Kalau sekarang Braja Mustika nggak register ke saya, bukan itu. Tapi saya nggak tahu kalau dia register sendiri ke Dinas Kesehatan,” kata Yuno.
Sementara itu, kamar hotel yang boleh digunakan menjadi kamar isolasi pasien OTG memiliki beberapa kriteria khusus. Yuno memerinci, tidak boleh menggunakan AC central. harus memiliki sirkulasi udara dan cahaya.
“Artinya memang punya jendela yang bisa dibuka,” ujarnya.
Sampah-sampah juga harus dimasukkan kantong tersendiri berwarna kuning, dan dikategorikan menjadi sampah infeksius. Ia menambahkan, pengangkutan sampah akan didukung oleh Dinas Kesehatan Bogor.
Selain itu, Dinas Kesehatan Bogor juga akan memberikan pakaian alat pelindung diri (APD) dan pelatihan pada housekeeping hotel. "Ada training terhadap housekeeping kita dan briefing teknis pendisinfeksi oleh Dinkes,” jelas Yuno.
Makanan untuk para pasien OTG juga tidak diizinkan untuk disediakan di buffet, melainkan di disediakan untuk masing-masing pasien di setiap kamar. Terkait takaran gizinya, Yuno mengatakan pada dasarnya tidak ada spesifikasi lebih khusus untuk pasien OTG sehingga dapat disediakan oleh pihak hotel maupun pihak luar.