REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG-- Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil melakukan kegiatan bakti sosial dengan menyerahkan paket sembako secara simbolis kepada perwakilan masyarakat. Bantuan itu diberikan bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jabar melakukan kunjungan kerja ke Cimajakuning (Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Majalengka, dan Kuningan), Ahad (20/9).
Emil juga memberikan Mobil Aspirasi Kampung Juara (Maskara) kepada desa yang berstatus Desa Mandiri. Maskara diberikan kepada desa berstatus Desa Mandiri untuk memotivasi desa lain di Jabar. “Mobil ini diberikan kepada desa yang kategorinya desa mandiri, sehingga ini menyemangati agar desa-desa di seluruh Jawa Barat bersemangat naik kelas menjadi Desa Mandiri. Jawa Barat sangat berkomitmen dalam membangun desa," katanya.
Terdapat tujuh desa di Kabupaten Cirebon yang menerima Maskara, yakni Desa Susukan, Gegesik Kulon, Mari Kangen, Babakan, Ciawigajah, Ciledug Kulon, dan Prajawinangun.
Emil juga menyerahkan Maskara dalam kunjungannya di Gedung Perundingan Linggarjati, Kabupaten Kuningan. Ada empat desa di Kabupaten Kuningan yang mendapatkan Maskara.
Kunjungan kerja Kang Emil dan Forkopimda Jabar di Cimajakuning berakhir di Desa Bantaragung, Kabupaten Majalengka. Dalam kunjungan tersebut, Emil menyerahkan tujuh Maskara kepada tujuh desa di Kabupaten Majalengka.
Bupati Majalengka Karna Sobahi dalam sambutannya mengatakan, di tengah pandemi Covid-19, Maskara digunakan masyarakat perdesaan untuk mengedukasi dan menyosialisasikan terkait protokol kesehatan.
“Keberadaan mobil ini sangat penting saat ini terlebih dalam rangka memfasilitasi kegiatan masyarakat di bidang sosial dan seni budaya, terlebih pula pada masa pandemi Covid-19 ini dimanfaatkan masyarakat untuk sosialisasi," kata Karna.
Ketua Komisi I DPRD Jabar Bedi Budiman yang mewakili Ketua DPRD Jabar mengapresiasi upaya Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar dalam menangani Covid-19 dan membangun desa.
Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto meminta kepada masyarakat Kota Cirebon untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan. Hal itu perlu dilakukan mengingat penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Cirebon masih fluktuatif.
“Kata Pak Wali Kota (Cirebon) kondisi penyebaran virus di Kota Cirebon lambat, tapi naik terus. Oleh sebab itu, protokol kesehatan jangan sampai ditinggalkan, yakni 3M jangan sampai dilupakan. Apalagi hingga saat ini vaksin dan obatnya belum ada,” kata Nugroho.