REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dan Provinsi Bangka Belitung menetapkan lokasi tapak Jembatan Bahtera Sriwijaya yang merupakan infrastruktur penghubung kedua provinsi tersebut.
Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru di Palembang, Sabtu (19/9), mengatakan kesepakatan lokasi tapak jembatan tersebut berdasarkan focus group discussion (FGD) terkait dengan pembangunan jembatan Sumsel—Babel yang terbentang sepanjang 13,5 kilometer, pada Kamis (17/9).
Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan lokasi tapak jembatan di Sumsel berada di Desa Tanjung Tapa, Kecamatan Tulung Selapan, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI). “Alhamdulilah, kami sudah capai kesepakatan, titik lokasi jembatan penghubung Sumsel - Babel terletak di Desa Tanjung Tapa, Kabupaten OKI,” kata Deru.
Sementara untuk lokasi tapak jembatan di provinsi tetangga beradadi Desa Sebagin, Kabupaten Bangka Selatan, Babel. Deru berharap hasil yang telah dicapai segera ditindaklanjuti untuk melengkapi syarat usulan ke pemerintah pusat yang sudah dinantikan.
Ia memastikan rencana pelaksanaan pembangunan dapat terealisasi pada 2024. Kehadiran jembatan tersebut nantinya akan membuat wilayah gambut di Kabupaten OKI kian terbuka dan mendorong datangnya banyak investor di kawasan itu. Terlebih dengan telah beroperasinya Tol Trans Sumatra penghubung Palembang--Kayu Agung--Lampung.
Deru menambahkan hal itu tentunya akan berdampak positif bagi kemajuan sektor ekonomi bagi Provinsi Sumsel dan Provinsi Kepulauan Babel.
“Yang paling diuntungkan tentunya Sumsel. Jika jembatan Bahtera Sriwijaya sudah jadi. Dampaknya akan spektakuler bagi kedua pihak. Komoditas dari Sumsel akan lebih banyak lagi yang akan dibawa ke Bangka,” kata dia.
Begitu juga sebaliknya, produk dari Bangka bakal dengan mudah dibawa ke luar hingga ke Pulau Jawa. Belum lagi keuntungan dari sektor pariwisata bagi provinsi tersebut seiring dengan kemudahan akses.