jatimnow.com - Beragam inovasi yang digeber Kabupaten Banyuwangi selama 10 tahun terakhir menginspirasi para pejabat Mahkamah Agung RI. Sebanyak 56 orang terdiri dari ketua, wakil ketua serta administrator pengadilan se-Indonesia belajar dari Bumi Blambangan.
Para pejabat Mahkamah Agung itu merupakan peserta Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) Gelombang I Mahkamah Agung. Studi lapangan yang digelar Jumat (19/9/2020) itu diikuti Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.
Kepala Pusat Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) MA, Edward Simarmata mengatakan bahwa para pejabat pengadilan se-Indonesia ini ingin mempelajari banyak hal dari Banyuwangi, terutama inovasi dalam pelayanan publik.
"Kami telah banyak mendengar hal-hal baik dan ide cemerlang dari Banyuwangi. Semangat ini yang kemudian kami harapkan bisa diadopsi para peserta untuk bisa diterapkan di tempat kerja masing-masing," terang Edward dalam siaran pers yang diterima jatimnow.com, Sabtu (19/9/2020).
Edward menyebut ada beberapa inovasi yang ingin dipelajari para peserta. Seperti inovasi kesehatan untuk ODGJ "Teropong Jiwa", program percepatan pelayanan publik di level pedesaan "Smart Kampung", program pendidikan "Siswa Asuh Sebaya (SAS)" dan "Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE)".
"Kami ingin mencari tahu lebih detail bagaimana Banyuwangi membuat inovasi publik. Apa yang membuat mereka melakukan inovasi, bagaimana mengatasi kendalanya dan percepatannya seperti apa. Ini yang perlu kami ingin tahu, hingga tumbuh inovasi," ujar Edward.
"Harapannya ke depan kami juga bisa menciptakan inovasi-inovasi yang membuat layanan kami kepada masyarakat semakin baik," tambahnya.
Sementara Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas menjelaskan bahwa perkembangan Banyuwangi dalam beberapa tahun terakhir tak lepas dari inovasi yang dikembangkan. Berbagai kendala yang ditemui dipecahkan dengan program-program inovatif.
"Spirit inovasi terus kami pompa agar terinternalisasi di setiap OPD (Organisasi Perangkat Daerah). Bagi kami, inovasi adalah kunci meningkatkan kualitas pelayanan publik. Karena itu pemkab mendukung berkembangnya inovasi pelayanan publik. Mulai dari sektor pendidikan, kesehatan, pelayanan kependudukan hingga penguatan ekonomi. Inovasi terus kami kerjakan, walau kami akui masih ada kekurangan yang perlu dibenahi," papar Bupati Anas.
Menurutnya, pembiasaan inovasi ini sangat dibutuhkan untuk menghadapi kondisi yang tidak normal, seperti saat menghadapi Pandemi Covid-19. Banyuwangi pun meluncurkan berbagai inovasi guna menghadapi situasi yang serba dinamis.
"Iklim novasi inilah yang sedang dibangun secara bertahap di Banyuwangi. Kini antar dinas, antar desa, antar puskesmas saling memacu diri dan bersaing melakukan inovasi. Bersaing untuk mempercepat pelayanan ke masyarakat," pungkasnya.
Reporter: Rony Subhan