REPUBLIKA.CO.ID,MALANG -- Pemerintah Kabupaten Malang, Jawa Timur, mendorong munculnya berbagai inovasi di sektor pertanian yang ada di wilayah tersebut guna meningkatkan pendapatan para petani.
Bupati Malang M Sanusi mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Malang hingga saat ini berkonsentrasi untuk terus mengembangkan inovasi di sektor pertanian yang memiliki potensi cukup besar.
"Dengan inovasi, akan mampu mengubah keadaan untuk meningkatkan pendapatan para petani Kabupaten Malang," kata Sanusi, dalam Rapat Koordinasi Persiapan Musim Tanam Pajale, di Kabupaten Malang, Jumat (18/9).
Sanusi memberikan contoh, Dinas Pangan, Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan Kabupaten Malang, telah melakukan inovasi salah satunya dengan proses penyilangan buah alpukat pameling.
"Alpukat pameling yang ada di Lawang, dan Singosari, jika dijual di Australia sudah mencapai Rp 400 ribu per kilogram," ujar Sanusi.
Selain itu, lanjut Sanusi, para petani yang ada di Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, juga telah melakukan ekspor komoditas hortikultura ke berbagai negara seperti ke Vietnam, Singapura, hingga Taiwan.
Sanusi menambahkan, seluruh pemangku kepentingan pada sektor pertanian yang ada di Kabupaten Malang, diharapkan bisa melahirkan berbagai inovasi. Dengan lahirnya inovasi pada sektor pertanian, maka para petani diharapkan juga akan bisa meningkatkan pendapatan.
"Jika tidak ada inovasi, akan tetap tetap seperti ini saja. Oleh karena itu, inovasi itu penting," kata Sanusi.
Inovasi tersebut, lanjut Sanusi, juga harus dibarengi dengan adanya gerakan yang berlanjut, seperti menjadikan lahan untuk tempat pengembangan, dan penemuan atau inovasi pertanian yang baru.
Dalam upaya untuk meningkatkan kinerja sektor pertanian, Pemerintah Kabupaten Malang akan menyediakan bantuan peralatan pertanian seperti pembangunan cold storage, penyaluran bibit tanaman, termasuk pemberian pelatihan kepada para petani yang ada di Kabupaten Malang.