REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Puskesmas Pajagan Kabupaten Lebak, Banten tutup sementara usai empat pegawainya dinyatakan positif Covid-19 dari hasil pemeriksaan tes usap yang dilakukan pekan lalu.
"Penutupan itu mulai dilakukan tanggal 17 September 2020 setelah keluar hasil dari pemeriksaan tes usap,masyarakat yang hendak melakukan pengobatan dan pemeriksaan kesehatan bisa mendatangi Puskesmas Sajira, " kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak Triatno Supiyono di Lebak, Jumat (18/9).
Untuk mengantisipasi penyebaran pandemi Covid-19 maka petugas melakukan pemeriksaan tes usap dengan tracing kepada kontak erat terhadap keempat petugas medis Puskesmas Pajagan.
Selama ini, kata dia, tren penyebaran corona di Kabupaten Lebak cenderung meningkat setelah dilakukan pemeriksaan swab untuk menemukan warga yang terpapar Covid-19.
"Kami minta warga tidak menghindari tes usap karena tes itu akan memastikan terinfeksi covid atau tidak. Kalau positif maka harus karantina agar tidak menularkan pada orang lain," katanya.
Pemeriksaan tes usap akan dilakukan kepada pegawai Puskesmas Pajagan yang kontak erat dengan empat penderita positif corona.
"Kami berharap pelaksanaan tes usap itu berjalan lancar," katanya menjelaskan.
Sementara itu, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Lebak dr Firman Rahmatullah mengatakan saat ini jumlah kasus pasien Covid-19 di daerah ini terus bertambah akibat rendahnya menerapkan protokol kesehatan, seperti memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan menjadikan kewajiban yang harus dibudayakan dalam kehidupan.
Jumlah pasien Covid-19 di Kabupaten Lebak sampai dengan Jumat (18/9) tercatat sebanyak 131 orang dan di antaranya 43 orang dilaporkan sembuh, 84 orang menjalani isolasi dan empat dilaporkan meninggal dunia.
"Kami mendukung pemerintah daerah menggelar operasi yustisi masker guna mencegah penyebaran Covid-19," katanya.