REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Sejak wabah Covid 19 melanda Maret 2020 silam, Pemkab Banyumas telah secara aktif melakukan upaya pencegahan. Selain melakukan gerakan masif tes swab massal, Pemkab juga telah melakukan pembagian masker kain dalam jumlah cukup besar.

''Kalau dihitung seluruhnya, hingga saat ini Pemkab sudah membagikan masker pada masyarakat. Sebagian besar merupakan masker kain yang memenuhi syarat sebagai masker pelindung penyebaran Covid 19,'' ucap Bupati Banyumas Achmad Husein, Jumat (18/9).

Dia menyebutkan, dengan pembagian masker sebanyak itu, mestinya tidak ada lagi warga yang tidak mengenakan masker karena tidak memiliki. Terlebih masker kain merupakan masker fleksibel yang bisa dicuci dan digunakan lagi.

''Dengan jumlah penduduk sekitar 1,8 juta jiwa, setiap penduduk dewasa mestinya memiliki masker kain sedikitnya dua lembar. Satu bisa dicuci, satunya bisa digunakan," katanya.

Untuk itu, dia juga menyarankan Banyumas untuk tidak menggunakan masker scuba. Hal ini mengingat kebanyakan masker scuba, memang terbuat dari bahan spon tipis yang tidak cukup efektif untuk menangkal virus Corona.

Di lingkungan Pemkab Banyumas, kata Bupati standar masker yang bisa digunakan ASN sudah tertuang dalam  surat edaran Sekda Banyumas No 440/2381/2020. Dalam surat edaran itu disebutkan, masker yang bisa digunakan adalah masker yang direkomendasikan WHO. Antara lain, berupa masker kain 3 lapis, masker untuk kebutuhan medis seperti masker bedah dan masker N95.

Berdasarkan surat edaran tersebut, Bupati menganjurkan kepada seluruh ASN dan Non ASN di lingkungan Pemkab Banyumas,  tidak menggunakan masker scuba. Sedangkan pada masyarakat, Pemkab Banyumas juga akan secara bertahap mensosialisasi agar tidak menggunakan masker scuba.

Ikuti Whatsapp Channel Republika