REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Operasional Kantor Kelurahan Gilingan di Kecamatan Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, ditutup selama sepekan sejak ke depan sejak Rabu (16/9). Penutupan tersebut dilakukan karena ada satu pegawai di Kelurahan Gilingan yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mengatakan, langkah Pemkot menutup kantor kelurahan tersebut berdasarkan Peraturan Walikota (Perwali) Nomor 24 Tahun 2020 tentang Penerapan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan sebagai Upaya Pencegahan dan Pengendalian Covid-19.
"Ini kebijakan isolasi wilayah mikro kecil, menyasar lingkungan kecil di mana ada temuan Covid-19," kata Wali Kota kepada wartawan, Jumat (18/9).
Sebelumnya, Pemkot juga menutup operasional kantor-kantor yang terdapat kasus pegawainya terkonfirmasi positif Covid-19. Di antaranya, Kantor Inspektorat, Badan Kepegawaian Pelatihan dan Pendidikan Daerah (BKPPD), dan lainnya. Sehingga, kebijakan serupa juga diterapkan di Kantor Kelurahan Gilingan.
"Jadi ditutup sementara. Pelayanan dilakukan dari rumah atau work from home (WFH) atau bisa juga ke kantor Kecamatan Banjarsari langsung," imbuhnya.
Rudyatmo, menyebut kasus pegawai terkonfirmasi Covid-19 di Kelurahan Gilingan merupakan temuan pertama di kantor kelurahan. Meski demikian, berdasarkan informasi yang diperoleh Satuan Tugas, pegawai diduga tertular karena kontak erat dengan keluarganya yang positif Covid-19.
"Jadi bukan tertular dari masyarakat saat pelayanan atau dari rekan kerja sekantor. Orangnya tergolong asimtomatik, sehingga menjalani isolasi mandiri," ucapnya.
Rudyatmo menyatakan, Satgas terus berupaya menekan penyebaran Covid-19 di lingkungan perkantoran. Satgas berkoordinasi secara rutin dengan seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) dan perangkat kewilayahan. Satgas menekankan kepada para pegawai agar menerapkan protokol kesehatan secara ketat, terutama memakai masker saat bekerja di dalam ruangan.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo Siti Wahyuningsih, mengatakan Gugus Tugas telah melakukan penelusuran (tracing) terhadap kontak erat dan dekat pegawai tersebut. Sedikitnya, sembilan orang yang merupakan rekan kerja sekantor telah diambil spesimennya untuk diuji swab.
"Kami sudah melakukan uji swab kepada sembilan orang untuk menekan persebaran virus. Langkah ini sesuai prosedur saat ada temuan kasus," terang Siti.