REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Turap sepanjang 18 meter di deretan kios makan Rumah Pohon Jagakarsa longsor pada Selasa (15/9) malam. Sebelum longsor terjadi, ubin kios retak disertai suara keras.
“Setengah enam kan hujan besar, terus ubinnya agak retak sekitar jam 17.30,” ujar salah seorang pemilik kios, Lia ketika ditemui di lokasi, Rabu (16/9).
Lia menceritakan, setelah ubin retak dia dan karyawannya segera menggeser freezer yang terletak di dapurnya yang berada persis di atas turap. Dia juga sempat membuat pesanan makanan dari ojek online sebanyak tiga porsi. “Masak, tapi tetap pikiran kita ke situ. Ke retak itu,” tuturnya.
Selang 10 menit setelah ojek daring membawa makanannya, retakan kedua terjadi dengan suara yang lebih besar. Serta disusul oleh longsor di belakang kiosnya dan empat kios lain sederetnya.
Beruntungnya, dia dan karyawannya serta pemilik warung lain sudah memposisikan diri untuk tidak berada di dapur sebelum longsor terjadi. “Sebelum Isya 10 menit kejadiannya, sekitar jam 19.15. Retak dulu. Bunyi lagi. Retaknya agak kenceng. Kita langsung lari,” ujar Lia.
Lia mengatakan, kerugian materi yang dialaminya tidak terlalu besar. Sebab barang-barang yang terhitung penting sudah sempat diselamatkan. Kompor dan tabung gas miliknya sempat terjatuh, namun sudah dikembalikan oleh petugas Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Selatan yang sedang melakukan pengerukan.
Dalam pantauan Republika, sejumlah petugas dari Suku Dinas SDA Jakarta Selatan, atau pasukan biru tengah melakukan pengerukan material longsor. Tepatnya di Aliran Kali Jagakarsa, Jalan Jagakarsa Raya, Jakarta Selatan.
Satu mobil ekskavator dikerahkan, beserta dengan dua mobil bak yang digunakan untuk membawa material longsor. Pengerukan dimulai pada Rabu (16/9) sekitar pukul 09.10 WIB. Sementara kali dikeruk, beberapa pasukan biru memilah-milah barang milik pemilik kios sambil melemparkannya kembali ke dalam.