REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- Kementerian Pertahanan (Kemenhan) meminta Pemerintah Provinsi Bengkulu menyiapkan sekitar 30 ribu hektare lahan untuk ditanami singkong. Hal itu dirasa perlu guna mendukung program ketahanan pangan nasional.
"Usulan dari Kemenhan kita diminta untuk menyediakan lahan yang dibutuhkan sekitar 30 ribu hektar, maka untuk penyediaan lahannya mulai kita kaji," ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bengkulu Hamka Sabri saat menggelar rapat bersama perwakilan dari Kemenhan di kantor Gubernur Bengkulu, Selasa.
Pemprov Bengkulu, lanjutnya, siap mendukung rencana tersebut dan pihaknya akan segera melakukan pengkajian penyediaan lahan yang dibutuhkan. Menurut dia, tanaman singkong berpotensi besar untuk dikembangkan dalam bentuk produk turunan lain seperti tepung sebagai bahan dasar pembuatan kue, roti, mie instan dan biskuit. Saat ini singkong juga menjadi salah satu komoditi diversifikasi pangan.
Dengan adanya diversifikasi pangan tersebut masyarakat tidak terpaku pada satu jenis makanan pokok saja, tetapi juga dapat mengkonsumsi bahan pangan lain.
Rencananya lahan seluas 30 ribu hektare untuk ditanami singkong itu nantinya tidak difokuskan di satu tempat, melainkan tersebar di beberapa kabupaten di Bengkulu.
Menurutnya, ada beberapa kabupaten yang memiliki potensi untuk mendukung program ketahanan pangan tersebut diantaranya Kabupaten Bengkulu Tengah, Kabupaten Kaur, Kabupaten Bengkulu Selatan, Kabupaten Seluma, Kabupaten Lebong dan Kabupaten Rejang Lebong.
Sementara itu, Ketua Tim Program Badan Cadangan Logistik Strategis Provinsi Bengkulu Kolonel Laut (KH) Joni Agoesta menyebut rencana penanaman singkong berskala besar ini merupakan bagian dari program ketahanan nasional.
"Pangan sebagai salah satu pilar utama dalam ketahanan negara, salah satu upaya penyediaan lumbung pangan itu adalah dengan penanaman singkong ini," ujarnya.