Selasa 15 Sep 2020 14:31 WIB

Ini Lima Negara Tujuan Utama Ekspor Perikanan Jateng

Arab Saudi menjadi negara pendatang baru tujuan ekspor produk perikanan Jawa Tengah.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Fuji Pratiwi
Kegiatan pengawasan petugas Balai Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Semarang di salah satu Unit Pengolahan Ikan (UPI) di Jawa Tengah, baru- baru ini. Ekspor produk perikanan Jawa Tengah bulan Agustus 2020 tetap menunjukkan tren positif di tengah situasi pandemi.
Foto: dok. BKIPM Semarang
Kegiatan pengawasan petugas Balai Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Semarang di salah satu Unit Pengolahan Ikan (UPI) di Jawa Tengah, baru- baru ini. Ekspor produk perikanan Jawa Tengah bulan Agustus 2020 tetap menunjukkan tren positif di tengah situasi pandemi.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Ekspor perikanan dari Jawa Tengah tetap menunjukkan tren yang positif. China, Saudi Arabia, Jepang, Korea Selatan dan Taiwan masih menjadi lima negara teratas tujuan ekspor produk perikanan dari Jateng.

Kepala BKIPM Semarang, Raden Gatot Perdana mengungkapkan, volume ekspor peringkat teratas masih dicatatkan oleh China yang menyerap hingga 652 ton produk perikanan Jawa Tengah pada Agustus 2020. Volume tersebut meningkat 5,7 persen dibandingkan dengan volume ekspo Juli 2020.

Baca Juga

"Sedangkan  Arab Saudi, menjadi negara pendatang baru tujuan ekspor produk perikanan asal Jawa Tengah dengan total menyerap volume sebanyak 600 ton," kata Gatot di Semarang, Selasa (15/9).

Namun, lanjut Gatot, secara frekuensi kegiatan ekspor tertinggi pada Agustus 2020, dicatatkan oleh negara Singapura yang mencapai 137 kali atau naik 61 kali dibandingkan frekuensi ekspor Juli 2020.

Dari 53 jenis komoditas ekspor perikanan Jawa Tengah yang paling sering dilalulintaskan adalah jenis ikan segar, seperti udang putih, kakap, surimi, kerapu, dan tenggiri. Produk perikanan segar tersebut umumnya berasal dari tangkapan para nelayan yang berada di sepanjang pantai utara serta pantai selatan di Jawa Tengah.

"Rata-rata dari kelima produk unggulan tersebut di kirim keluar negeri dengan frekuensi 30 hingga 50 kali pengiriman pada Agustus 2020 ini," ungkap Gatot.

Jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya terjadi peningkatan frekuensi pengiriman berkisar satu kali hingga tiga kali lipat, dengan jumlah 10 hingga 40 kali pengiriman.

Amerika Serikat juga mencatatkan sebagai negara tujuan ekspor produk perikanan yang menduduki posisi teratas dari 52 negara tujuan ekspor lainnya. Nilai devisa yang diperoleh dari ekspor produk perikanan ke AS mencapai Rp 68,9 miliar.

Kendati menurun 30,3 persen dibandingkan bulan sebelumnya, capaian itu masih meningkat sebesar 3,7 persen jika dibandingkan Agustus 2019. Berikutnya disusul oleh Jepang, China, Korea Selatan, dan Taiwan.

Sedangkan lima peringkat teratas untuk komoditas perikanan dengan volume ekspor tertinggi adalah surimi sebanyak 912 ton, cangkang kerang (740 ton), daging rajungan (284 ton), tepung ikan (255 ton), dan cumi-cumi (218 ton).

Gatot juga menyampaikan, meski saat ini berbagai aktifitas masih dalam pembatasan, namun demikian ekspor produk perikanan diharapkan tetap mampu menjadi solusi ekonomi di tengah pandemi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement