Senin 14 Sep 2020 20:44 WIB

Terawan Siap Terjunkan 3.500 Dokter Magang

Selain dokter magang, ratusan relawan disiapkan membantu menangani pasien Covid-19.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Andri Saubani
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto. (ilustrasi)
Foto: ANTARA/PUSPA PERWITASARI
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto menyatakan telah menyiapkan bantuan tambahan tenaga medis, baik untuk dokter dan perawat. Saat ini, total relawan Tenaga Kesehatan Nusantara Sehat dan internship (magang) yang sudah ditempatkan ada 16.286 orang yang tersebar di rumah sakit dan laboratorium sarana kesehatan untuk melayani terkait Covid-19.

"Dan masih ada 3.500 dokter internship, 800 Tenaga Nusantara Sehat, dan disamping itu ada tenaga relawan 685 orang, termasuk ada dokter spesialis paru, anastesi, penyakit dalam dan tenaga kesehatan lain seperti perawat, dokter umum dan lainnya yang siap di-deploy-kan (diterjunkan), siap untuk membantu bila dibutuhkan tenaga tambahan," katanya saat memberikan keterangan di kantor presiden, seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Senin (14/9).

Baca Juga

Terkait kesiapan fasilitas kesehatan, ia mengeklaim pemerintah telah menambah tempat isolasi pasien baik untuk gejala ringan atau yang tanpa gejala. Untuk yang gejala ringan di Jakarta disiapkan Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet Kemayoran.

Di RSD Wisma Atlet, disiapkan dua tower, tower 6 terdapat tempat tidur sebanyak 1.746, sudah terisi 888. Sedangkan, tower 7 terdapat 2.472 tempat tidur, baru terisi 749.

Untuk isolasi pasien tanpa gejala, Wisma Atlet Kemayoran menyiapkan tower 4 dan 5. Tower 4 ada 2.472 tempat tidur yang belum terisi, sementara di tower 5 ada 2.472 tempat tidur baru terisi 81.

Tak hanya itu, pihaknya juga telah menyiapkan sejumlah balai pelatihan kesehatan (Bapelkes) di Jakarta maupun di Ciloto kapasitas ada 326 kamar yang bisa menampung 653 orang. Pihaknya juga sudah menyiapkan di berbagai daerah seperti di Batam, Semarang dan Makassar. Dukungan lain, dari pihak swasta berupa hotel-hotel kelas bintang dua dan tiga di Jakarta yang siap difungsikan sebagai tempat isolasi mandiri para pasien tanpa gejala.

"Ada 10 - 15 hotel dengan kapasitas 1.500 kamar, atau bisa menampung 3.000 orang," ujarnya.

Pihaknya bekerja sama dengan jaringan grup hotel Accor, Novotel, Ibis, Tauzia atau Harris dan lain-lain termasuk dukungan dari hotel-hotel di berbagai provinsi dan kabupaten/kota. Terawan menambahkan, jumlah hotel yang disiapkan dapat ditambah antara 15-30 hotel sesuai kebutuhan mendatang.

Kemudian, untuk pasien dengan gejala sedang sampai berat di DKI Jakarta per 13 September 2020, ia menyebut DKI Jakarta masih mampu melakukan perawatan pasien Covid-19. Karena, kata Terawan, masih ada ruang perawatan yang tersedia sebanyak 1.088 dari 4.271 tempat tidur yang ada.

Dalam beberapa hari ke depan, ruang isolasi akan ditambah 1.022 tempat tidur, sehingga menjadi 5.293 tempat tidur. Sementara untuk pasien gejala berat yang memerlukan ruang ICU, masih tersedia sebanyak 115 tempat dari 584 tempat.

"Dan dalam beberapa hari kedepan dapat ditambah 138, sehingga total menjadi 722 tempat tidur," katanya.

Sementara itu, terkait perkembangan penanganan per 13 September 2020, kasus aktif di Indonesia berada di 25,02 persen atau sedikit lebih tinggi dari rata-rata dunia di angka 24,78 persen. Jumlah kasus sembuh 155.010 kasus dengan angka kesembuhan 71 persen dibandingkan rata-rata dunia 72 persen.

Selain itu, ia mengaku rata-rata kematian pasien mengalami penurunan dari 4,49 persen kini menjadi 3,99 persen. Kendati demikian, persentase kematian akibat Covid-19 di Indonesia masih lebih tinggi dari rata-rata dunia di angka 3,18 persen.

"Angka kematian itu mengalami penurunan dibandingkan angka kematian seminggu sebelumnya yang 4,2 persen," katanya.

Selain itu ia juga meminta masyarakat untuk patuh pada protokol kesehatan. Terutama pada tingkat kelurahan, desa, RT dan RW, untuk menjaga kedisiplinan pelaksanaan protokol kesehatan.

"Memakai masker, jaga jarak dan rajin cuci tangan," ujarnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar tempat isolasi bagi pasien Covid-19 tanpa gejala ataupun dengan gejala ringan segera ditingkatkan. Sebab, jumlah tempat isolasi kini semakin berkurang imbas dari jumlah kasus yang makin meningkat.

Hal ini disampaikan Jokowi saat membuka rapat terbatas laporan komite penangananCovid-19 dan pemulihan ekonomi nasional di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (14/9).

“Pemerintah juga terus menambah tempat isolasi Covid tanpa gejala ataupun yang bergejala ringan,” ujar Jokowi.

photo
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menginjak rem darurat dengan mengetatkan kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) - (republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement