REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof Abdul Mu'ti prihatin atas penusukan yang dialami Syekh Moh Ali Jaber di Masjid Falahuddin, Tamin, Tanjungkarang, Pusat, Bandarlampung, Ahad (13/9) sore. Menurut dia, penusukan yang dilakukan seorang pemuda itu merupakan perbuatan kaum jahiliah.
"Saya sangat prihatin dengan penyerangan yang dilakukan terhadap Syekh Ali Jaber. Itu perbuatan jahiliah," ujar Prof Mu'ti saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (13/9).
Dia pun meminta kepada pihak kepolisian untuk segera mengungkap identitas dan motif pelaku penusukan terhadap ulama kelahiran Madinah tersebut. "Polisi agar segera memproses sesuai hukum yang berlaku. Polisi juga harus mengungkap secara terbuka identitas dan motif pelaku penyerangan," ujarnya.
Selain itu, Prof Mukti juga mengimbau kepada umat Islam agar tidak berspekulasi terkait peristiwa tersebut. Menurut dia, polisi harus diberikan kesempatan untuk melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
"Masyarakat, khususnya umat Islam, agar tetap tenang dan tidak berspekulasi mengenai penyerangan dan memberi kesempatan kepada kepolisian dan aparatur hukum untuk melaksanakan tugas sesuai ketentuan hukum," kata Prof Mu'ti.
Ia juga mendoakan Syekh Ali Jaber segera pulih dan tetap teguh di jalan dakwah. "Semoga Syekh Ali Jaber dan keluarga senantiasa sehat dan diberikan kesabaran serta tetap teguh di jalan dakwah," tegasnya.
Sebelumnya, ulama Syekh Moh Ali Jaber ditusuk orang tak dikenal saat mengisi kajian di Masjid Falahuddin, Tamin, Tanjungkarang, Pusat, Bandarlampung, Ahad (13/9) sore. Syekh Ali Jaber mengalami luka pada bagian atas tangan kanannya.
Namun, beruntung saat itu dirinya sempat menangkis tusukan pemuda tidak dikenal itu. "Alhamdulillah, saya sempat melihat, kalau tidak mungkin tusukan bisa kena leher atau dada saya," kata Syekh Ali Jaber.