REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah menyebut, kapasitas ruang perawatan pasien Covid-19 di Tangerang, mulai penuh. Kini tercatat ruang perawatan baik di Rumah Sakit Umum Daerah maupun rumah sakit swasta lain sudah terisi 70 persen.
“Iya betul, rumah sakit di kota Tangerang kondisinya sudah mendekati 70 persen, masih tersisa 30-an persen,” ucap Arief dalam keterangan, Jumat (11/9).
Arief mengaku, pihaknya kini tengah melakukan koordinasi dengan seluruh rumah sakit yang ada di Kota Tangerang. Koordinasi dilakukan untuk membahas penambahan kapasitas tempat tidur pasien Covid-19.
“Kita rapat dengan seluruh rumah sakit untuk mempersiapkan diri menambah kapasitas ruang rawat pasien Covid-19,” jelas Arief.
Dari data sebelumnya, peningkatan penyebaran virus Covid-19 yang paling signifikan sangat terlihat di pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ke-10 di Kota Tangerang. Dimana positifity rate Kota Tangerang saat ini mencapai 2,5 persen dari rata-rata yang dites. Angka tersebut hampir mendekati persentase yang ditetapkan organisasi kesehatan dunia (WHO) yakni lima persen.
Di samping itu, Pemkot Tangerang juga berencana akan menambah daya tampung untuk menangani pasien berstatus Orang Tanpa Gejala (OTG). Seperti diketahui RSUD Kabupaten Tangerang kini penuh sesak dengan pasien Covid-19. Kini RSUD Kabupaten Tangerang sudah kehabisan tempat tidur untuk pasien positif virus Corona.
Sementara, saat ini wilayah Tangerang Raya masih menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dengan sejumlah pelonggaran. Untuk menerapkan PSBB total seperti yang akan dilakukan DKI Jakarta, pimpinan daerah di Tangerang masih menunggu keputusan dari Gubernur Banten untuk memperketat aturan tersebut.
Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar mengatakan, saat ini pihaknya masih menunggu rapat koordinasi dengan Pemprov Banten untuk membahas PSBB total. Kata Zaki, ada beberapa kebijakan dan aturan yang harus dikaji secara menyeluruh agar penerapan PSBB total bisa berjalan.
"Kami menunggu rapat koordinasi dengan Gubernur Banten. Karena yang saat ini dibutuhkan adalah kerjasama dan koordinasi dari pusat," ujar Zaki.