Jumat 11 Sep 2020 18:12 WIB

Kota Tasikmalaya Wacanakan Kembali PSBB

Covid-19 di Kota Tasikmalaya meningkat signifikan dalam beberapa hari terakhir.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Esthi Maharani
Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman memantau kesiapan Gedung Rawat Inap Mitra Batik, RSUD dr Soekardjo, Jumat (11/9). Gedung itu akan digunakan sebagai tempat isolasi pasien Covid-19.
Foto: Republika/Bayu Adji P
Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman memantau kesiapan Gedung Rawat Inap Mitra Batik, RSUD dr Soekardjo, Jumat (11/9). Gedung itu akan digunakan sebagai tempat isolasi pasien Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya mewacanakan untuk kembali menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Wacana itu terlontar lantaran kasus Covid-19 di Kota Tasikmalaya meningkat signifikan dalam beberapa hari terakhir.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat mengatakan, pihaknya telah menggelar rapat dengan beberapa pihak terkait untuk kembali menerapkan PSBB. Nantinya, hasil rapat itu akan direkomendasikan kepada Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Tasikmalaya.

"Konsekuensinya seperti kemarin, akan ada pembatasan. Namun kita baru rekomendasi, kebijakan ada di tangan pimpinan daerah," kata dia, Jumat (11/9).

Saat ini, Kota Tasikmalaya berstatus zona oranye (risiko sedang) dalam penyebarab Covid-19. Dalam sehari terakhir, terdapat enam penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19.

Sementara itu, Wali Kota Tasikmalaya, Budi Budiman belum mau bersikap mengenai wacana untuk kembali PSBB. Namun, ia tak menutup kemungkinan untuk kembali menerapkan PSBB.

"Kemungkinan selalu ada. Karena nasional juga terus meningkat. Tidak menutup kemungkinan untuk PSBB," kata dia.

Kendati demikian, tak tak berharap PSBB kembali dilakukan. Sebab, penerapan PSBB itu dianggap berat lantaran akan membatasi seluruh kegiatan masyarakat, mulai dari kegiatan ekonomi, agama, budaya, dan lainnya.

Karena itu, ia meminta masyarakat jangan hanya mengandalkan Gugus Tugas Covid-19. Masyarakat juga mesti menerapkan protokol kesehatan dengan maksimal.

"Kita tak mau kembali ke zona merah. Kunci semua adalah kepatuhan terhadap protokol kesehatan. Kita ikhtiar, tapi juga harus dibarengi dengan berdoa. Mudah-mudhan kita diberikan kesehatan," kata dia.

Berdasarkan data hingga Jumat pagi, secara akumulasi terdapat 59 kasus terkonfirmasi positif di Kota Tasikmalaya. Sebanyak 45 orang dinyatakan sembuh, 11 orang masih menjalani perawatan, dan tiga orang meninggal dunia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement