REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta meminta agar Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) dalam perubahan APBD 2020 agar dialokasikan untuk penanganan Covid-19. Wakil Ketua DPRD DIY, Huda Tri Yudiana mengatakan, dana SILPA ini mencapai Rp 7,3 miliar di Anggaran Biaya Tambahan (ABT) dalam APBD 2020.
"Meskipun BTT (Belanja Tak Terduga) untuk Covid-19 sudah sekitar Rp 600 miliar, badan anggaran (DPRD DIY) tetap minta ditambahkan agar tidak ada alasan kekurangan anggaran dalam penanganan Covid-19," kata Huda dalam keterangan resminya, Kamis (10/9).
Huda menjelaskan, kondisi penyebaran Covid-19 di DIY belum stabil dan status Tanggap Darurat Bencana Covid-19 masih diberlakukan. Sehingga, dana SILPA ini dapat dialokasikan untuk penanganan Covid-19 d DIY agar lebih optimal.
"Badan anggaran minta prioritas agar penanganan kesehatan dan fasilitasnya diperbaiki. Jangan sampai ada kekurangan ruangan untuk merawat pasien, jangan sampai ada pasien positif dan keluarga yang terabaikan," ujarnya.
Selain itu, ia juga meminta agar tes swab secara masif dan massal harus terus dilakukan. Terutama di kawasan wisata dan fasilitas publik. Di kawasan tersebut, pengawasan dan penegakan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 juga menjadi hal utama. Hal ini mengingat kasus Covid-19 di DIY masih menunjukkan tren yang meningkat.
"Kawasan Malioboro perlu dilakukan tes untuk para pedagang dan komunitas yang ada. Karena ada musibah (ditemukannya kasus positif di Malioboro) hingga meninggal dunia. Tempat wisata lain yang sudah buka juga harus tes massal," jelasnya.