Kamis 10 Sep 2020 07:06 WIB

Khofifah Ingatkan Bahaya Klaster Pilkada

Cakada diminta membuat atribut kampanye berupa ajakan mematuhi protokol kesehatan

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Esthi Maharani
Kontroversi Pilkada di tengah pandemi Covid-19.
Foto: Berbagai sumber/Republika
Kontroversi Pilkada di tengah pandemi Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Menjelang pelaksanaan Pilkada serentak, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mewanti-wanti agar penerapan protokol kesehatan tidak menurun sedikitpun. Menurutnya, pengetatan protokol kesehatan penting guna mencegah timbulnya kluster Pilkada.

Khofifah pun meminta pihak-pihak terkait untuk memperhatikan teknis kampanye hingga proses pemungutan suara secara mendetail. Kepada pasangan calon, Khofifah berpesan agar melakukan kampanye dengan menyertakan atribut yang bisa mengajak masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan.

“Saya mengimbau para Paslon supaya membuat atribut-atribut kampanye yang isinya mengajak untuk patuh pada protokol kesehatan. Seperti ajakan bermasker, cuci tangan dan jaga jarak,” kata Khofifah seusai mengikuti apel Dansat TNI di Balai Prajurit Kodam V/ Brawijaya, Surabaya, Rabu (9/9).

Khofifah berpendapat, melalui penggunaan atribut-atribut kampanye semacam ini, bisa menjadi momen untuk membangkitkan industri dan UMKM yang bergerak di atribut pilkada. Potensi ini sangat besar, mengingat di Jatim, ada 19 kabupaten/ kota yang mengikuti Pilkada serentak dengan total 19.938.656 pemilih.

Kesemua wilayah tersebut disebut Khofifah sebagai wilayah yang besar. Sehingga, penggunaan atribut protokol kesehatan selama kampanye bisa menjadi angin segar bagi UMKM di setiap daerah. Hal ini bisa menjadi salah satu ikhtiar bersama dalam menjaga perekonomian namun tidak menurunkan kepatuhan masyarakat akan protokol kesehatan.

“Dengan demikian, kita bisa mendapatkan format pilkada yang bisa menyeimbangkan gas dan rem, dimana kesehatan tetap terjaga dan ekonomi khususnya industri atribut bisa berjalan,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement