Rabu 09 Sep 2020 23:29 WIB

Pamekasan Distribusi Air Bersih ke Desa Rawan Kekeringan

Bencana kekeringan yang melanda Kabupaten Pamekasan pada 2020 berkurang.

Pamekasan Distribusi Air Bersih ke Desa Rawan Kekeringan (ilustrasi).
Foto: istimewa
Pamekasan Distribusi Air Bersih ke Desa Rawan Kekeringan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,PAMEKASAN -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, Madura, Jawa Timur mulai mendistribusikan bantuan air bersih ke sejumlah desa yang rawan kekeringan dan kekurangan air bersih pada kemarau kali ini.

"Sesuai hasil pendataan yang kami lakukan tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Pamekasan, kekerinan kali ini melanda 77 desa di 311 dusun," kata Bupati Pamekasan Baddrut Tamam di Pamekasan, Rabu (9/9).

Ia mengatakan dibandingkan 2019, bencana kekeringan yang melanda Kabupaten Pamekasan pada 2020 berkurang. Sebab, kala itu, kekeringan melanda 83 desa di 331 dusun. "Ini terjadi, karena pemerintah telah berupaya memenuhi kebutuhan air bersih warga dengan membantu melakukan pengeboran di beberapa desa yang memang rawan kekeringan," katanya.

Bupati muda yang berpasangan dengan Wakil Bupati yang mantan Kepala Desa Bujur Barat, Kecamatan Batumarmar Raja'e ini lebih lanjut menjelaskan upaya untuk mengurangi kasus kekeringan saat kemarau terus dilakukan dengan memperbanyak bantuan sumur bor.

Pada pendistribusian bantuan air bersih kali ini, Pemkab Pamekasan menerjunkan sebanyak 11 armada dengan target 11 desa setiap harinya.

"Pendistribusian ini akan berlangsung hingga Oktober 2020, sesuai dengan SK penetapan darurat kekeringan oleh Bupati Pamekasan," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Pamekasan Akmalul Firdaus.

Menurut Firdus, jenis kekeringan yang melanda 311 dusun di 77 desa di Kabupaten Pamekasan kali ada dua, yakni kering langka dan kering kritis.

Kering kritis terjadi karena pemenuhan air di dusun mencapai 10 liter lebih per orang per hari. Jarak yang ditempuh masyarakat untuk mendapatkan ketersediaan air bersih sejauh 3 kilometer bahkan lebih.

Sementara yang dimaksud dengan kering langka, kebutuhan air di dusun itu di bawah 10 liter saja per orang, per hari. Jarak tempuh dari rumah warga ke sumber mata air terdekat, sekitar 0,5 kilometer hingga 3 kilometer.

Saat ini Pemkab Pamekasan juga berupaya melakukan penanganan kasus kekeringan ini secara terintegratif, dengan melibatkan instansi dinas terkait di lingkungan pemda.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement