REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) hingga saat ini belum menerima hasil kajian dan simulasi komputasi jalur sepeda di tol dalam kota DKI Jakarta. "Saya sudah tunggu tapi belum ada, mungkin belum siap," kata Kepala BPJT Danang Parikesit saat dihubungi di Jakarta, Rabu (9/9).
Kajian dan simulasi komputasi untuk jalur sepeda di tol tersebut, kata Danang, harus dilakukan oleh Dinas Perhubungan DKI Jakarta. Kajian dan simulasi itu akan menjadi bahan pembahasan rapat bersama BPTJ dan pihak berwenang lainnya di Kementerian PUPR.
"Jadi kami tidak melakukan kajian sendiri, kami mengevaluasi hasil data yang dikumpulkan oleh DKI untuk kemudian hasilnya direkomendasi ke menteri. Dari kemarin saya tunggu gak ada datang, mungkin belum siap. Belum ada kabar juga, coba tanya pak Kadishub Syafrin," ujarnya.
Sebelumnya, Kadishub DKI Jakarta Syafrin Liputo menyatakan Dishub DKI sedang melakukan kajian untuk mematangkan rencana jalur sepeda di tol lingkar dalam ruas Cawang-Tanjung Priok. Dishub DKI juga melakukan simulasi dengan menggunakan software transportasi.
"Kami sedang melakukan simulasi yang mudah-mudahan hari Rabu hasil simulasi ini akan kami paparkan kepada stakeholder yang ada untuk mengambil kebijakan ke depan terkait dengan implementasi," katanya.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berkirim surat ke Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljonomengungkapkan keinginan adanya jalur sepeda di jalan tol khusus sepeda balap (road bike). Surat permohonan bernomor 297/-1.792.1 yang berisi rencana pembuatan jalur sepeda di tol lingkar dalam Cawang-Tanjung Priok (ruas Kebon Nanas-Plumpang) itu, tertanggal 11 Agustus 2020 dan akhirnya ramai dibicarakan oleh pengguna media sosial.