Kamis 10 Sep 2020 01:22 WIB

Baru 3 Desa di Cilacap Ajukan Permohonan Bantuan Air Bersih

Musim kemarau tahun ini relatif tidak separah tahun lalu.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Dwi Murdaningsih
Musim kemarau. Ilustrasi
Foto: ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
Musim kemarau. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Kemarau tahun 2020 ini, tampaknya belum terlalu banyak berdampak pada masalah kebutuhan air warga Kabupaten Cilacap. Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap, Heru Kurniawan, menyebutkan hingga saat ini baru ada tiga desa yang mengajukan permohonan bantuan air bersih.

''Kondisinya memang berbeda dengan kemarau tahun lalu. Pada kemarau tahun 2019, bulan September sudah ada puluhan desa yang mengajukan permohonan bantuan air bersih. Saat ini, baru tiga desa,'' jelasnya, Rabu (9/9).

Baca Juga

Dia menyebutkan, ketiga desa yang sudah mengajukan permohonan bantuan air bersih tersebut, terdiri dari Desa Sidaurip Kecamatan Gandrungmangu, Desa Karangpucung Kecamatan Karangpucung dan Desa Bojong Kecamatan Kawunganten. ''Ketiga desa tersebut, memang merupakan desa langganan kekeringan,'' katanya.

Menurutnya, sumur-sumur warga di ketiga desa tersebut, sebenarnya masih menyimpan air. Namun karena kedalaman air sumur semakin surut, kondisi air menjadi keruh dan berwarna hitam.

''Kondisi ini dipengaruhi kondisi tanah di ketiga desa tersebut. Kalau sedang musim hujan, karena debit air sumurnya tinggi, kondisi air menjadi jernih kembali,'' katanya.  

Menanggapi permintaan tersebut, Heru menyatakan, BPBD sudah menyalurkan bantuan air bersih. ''Insya Allah, sampai hujan turun, kemungkinan stok bantuan air bersih BPBD masih mencukupi. Tahun ini, BPBD mendapat alokasi anggaran untuk melakukan droping air sebanyak 500 tangki,'' jelasnya.

Sementara di Kabupaten Banyumas, jumlah desa yang telah mengajukan permohonan bentuan air bersih ke BPBD masih berjumlah 4 desa. Kasi Kedaruratan BPBD Banyumas, Endro, menyebutkan keempat desa tersebut terdiri dari Desa Kedungpring Kecamatan Kemranjen, Desa Kaliputih Kecamatan Purwojati, Desa Cibangkong Kecamatan Pekuncen, dan Desa Banjarparakan Kecamatan Rawalo.

Namun dari empat desa yang sudah mengajukan permohonan, Endro mengaku, BPBD baru menyalurkan bantuan air bersik ke dua desa. Yakni, Desa Kedungpring Kecamatan Kemranjen dan Desa Kaliputih Kecamatan Purwojati.  ''Dua desa lainnya belum dilakukan droping, karena tempat penampungan airnya belum disiapkan. Nanti kalau sudah disiapkan, baru kita droping,'' ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement