jatimnow.com - Sebuah video yang memperlihatkan seekor Harimau Sumatera dengan kondisi tubuh kurus yang diunggah akun Instagram @ndorobeii menjadi viral. Video berdurasi 00.13 detik itu diposting Senin (7/9/2020).
Dalam video itu tertera tulisan "Ya Allah gak tega lihat perutnya". Akun intagram @ndorobeii juga menyebut lokasi harimau itu berada di Kebun Binatang dan Goa Maharani yang terletak di Kecamatan Paciran, Lamongan.
Karena dinilai kontroversial, postingan tersebut pada Selasa (8/9/2020) telah disukai 17.527 dan 1.447 komentar. Viralnya video ini ternyata didengar oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Provinsi Jawa Timur.
Kepala Bidang KSDA Wilayah II Gresik, RM Wiwied Widodo, mengatakan jika dirinya baru menerima kabar mengenai seekor harimau Sumatera yang terdapat di Kebun Binatang dan Goa Maharani.
"Malam itu kami meminta konfirmasi melalui telepon kepada pihak pengelola Kebun Binatang dan Goa Maharani. Jawaban mereka video tersebut tidak benar," kata Wiwied saat ditemui jatimnow.com di Kebun Binatang dan Goa Maharani, Selasa (8/9/2020).
Ia melanjutkan, paginya pihak KSDA Provinsi Jawa Timur langsung mengirimkan tim yang terdiri dari dokter hewan KSDA dan Wildlife Rescue Unit untuk melakukan verifikasi terhadap Harimau Sumatera yang sedang viral.
Wiwied melanjutkan pengelolaan yang dilakukan oleh pihak managemen Kebun Binatang dan Goa Maharani selama ini tidak ada kejanggalan atau kekurangan. Semuanya sudah sesuai prosedur dan standart operasional yang berlaku.
"Setiap tiga bulan sekali kami mendapat report dari pihak managemen Kebun Binatang dan Goa Maharani mengenai pengelolaan dan pengembangan satwa yang ada di sini. Bahkan record penyakit masing-masing hewan di sini selalu dilaporkan kepada KSDA," ucapnya.
Tapi karena ada video Harimau Sumatera yang sedang viral tim KSDA melakukan verifikasi secara langsung ke lokasi.
"Tadi pagi kami sudah melihat kondisi Harimau Sumatera tersebut. Verifikasi pertama kita lakukan dengan melihat secara morfologi (bentuk fisik) masih ideal," terang Wiwied.
Verifikasi kedua pengecekan rekam medisnya dengan meminta dokumen dari dokter hewan yang selama menangani harimau beserta hewan-hewan lainnya yang terdapat di Kebun Binatang dan Goa Maharani.
"Kategori kurus karena sakit itu bisa gangguan pencernaan dan cacingan. Tapi setelah kami cek dari data yang ada, kita tidak menemukan gangguan pencernaan maupun cacingan, karena harimau tersebut telah diberi obat anti cacing secara berkala oleh dokter hewan Kebun Binatang dan Goa Maharani," jelasnya.
Verifikasi ketiga adalah asupan nutrisi apakah selama ini harimau tersebut asupan gizinya cukup atau justru kurang. Dari sini tim KSDA menemukan cacatan record yang teregister mengenai pemberian nutrisi kepada Harimau Sumatera yang dimaksud.
"Ternyata nutrisi yang diberikan kepada harimau sudah sesuai standart, yakni berupa daging sebanyak 4 sampai 5 kilogram per hari," paparnya.
Setelah melakukan verifikasi di atas kemudian tim KSDA mencari kronologis dari Harimau Sumatera yang diketahui bernama Baksi ini ternyata lahir pada tahun 2005 di Kebun Binatang Ragunan Jakarta.
Setelah umur satu tahun (2006), Baksi dipindah ke Kebun Binatang Surabaya (KBS). Dan pada tahun 2008 Baksi dipindah ke Kebun Binatang dan Goa Maharani hingga sekarang.
"Berarti usia Baksi saat ini mencapai 15 tahun. Sedang ukuran usia Harimau Sumatera di alam bebas, pada usia 15 hingga 18 tahun merupakan usia senja sebelum akhirnya meninggal dunia. Tapi jika melihat kondisi Baksi saat ini masih cukup sehat dan ideal, tidak seperti yang tampak dalam video yang viral itu," pungkas Wiwied.
Sementara Ligaya Ita Tumbelaka, dokter hewan yang menjadi studbook keeper harimau Sumatera mengungkapkan jika berat badan Baksi saat ini adalah 103 kilogram.
Perempuan yang juga staf pengajar di Institut Pertanian Bogor tersebut menambahkan untuk ukuran ideal harimau Sumatera seusia Baksi berkisar antara 95 hingga 115 kilogram.
"Jadi berat si Baksi ini masih normal," kata Ligaya.