Selasa 08 Sep 2020 18:02 WIB

Di Saat Pandemi, Santri Askar Kauny Produksi Masker Wajah

Para santri membuat 50-100 buah masker setiap harinya di sela belajar di pesantren

Pandemi Covid-19 yang telah berlangsung lebih dari enam bulan di Indonesia, membuat sebagian orang justru kreatif. Termasuk, para santriwati mahad Askar Kauny di Bojonggede, Kabupaten Bogor. Mereka membuat masker yang bermanfaat untuk merawat kulit wajah.
Foto: istimewa
Pandemi Covid-19 yang telah berlangsung lebih dari enam bulan di Indonesia, membuat sebagian orang justru kreatif. Termasuk, para santriwati mahad Askar Kauny di Bojonggede, Kabupaten Bogor. Mereka membuat masker yang bermanfaat untuk merawat kulit wajah.

REPUBLIKA.CO.ID BOGOR--Pandemi Covid-19 yang telah berlangsung lebih dari enam bulan di Indonesia, membuat sebagian orang justru kreatif. Termasuk, para santriwati mahad Askar Kauny di Bojonggede, Kabupaten Bogor. Mereka membuat masker yang bermanfaat untuk merawat kulit wajah.

Pengajar mahad Askar Kauny di Bojonggede, Afifah Zahidah menjelaskan, ia melatih para santri perempuan membuat masker dari bahan alami. Saat ini, jelas Afifah, ada tiga jenis masker yang mulai diproduksi di pondok pesantren. "Masker ini kami buat sendiri, saya yang mengajarkan langsung kepada para santri. Alhamdulillah selain bisa dipakai sendiri, kini mulai dipasarkan," kata Afifah.

Saat ini, jelas Afifah, ia dan timnya bisa memproduksi 50-100 buah masker setiap harinya di sela-sela belajar di pondok pesantren. Saat ini masker dipasarkan kepada wali santri dan penjualan secara daring. Tiga jenis masker yang sudah diproduksi, beber Afifah, adalah masker belerang plus rice yang bermanfaat mencegah dan mengobati jerawat, mencegah penuaan dini, serta mencerahkan wajah.

Selain itu, ada masker mangosteen atau kulit manggis plus saffron yang diklaim mampu menghilangkan flek hitam serta mengencangkan kulit. Berikutnya, jelas Afifah, ada maasker moringa atau daun kelor plus saffron. Masker ini bisa mengangkat sel kulit mati, mengurangi kerutan pada wajah dan sebagai anti oksidan. "Sebelum dipasarkan, kami sudah uji coba di internal pondok pesantren dan hasilnya Alhamdulillah memuaskan. Masker ini bisa dipakai semua kalangan, baik wanita maupun pria," imbuhnya.

Afifah menambahkan, semua bahan pembuatan masker didapatnya dari rekannya yang sudah lama menggeluti dunia kecantikan. Setiap jenis masker ini dipasarkan seharga Rp 20 ribu. Afifah dan tim Askar Kauny juga berterima kasih kepada para donatur yang ikut berjuang bagi santri yatim duafa penghafal quran yang kini berada di seluruh mahad Askar Kauny, untuk tetap kreatif di tengah pandemi covid-19.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement