REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Vita Balqis D meluncurkan buku puisi yang diberi judul ‘Kisahkanlah Cinderella’. Buku ini berisi kisah lama dengan kemasan kemasan dan isi yang baru.
Buku ini rencananya akan terbit pada Rabu, 9 September 2020. “Ini buku puisi yang tak biasa. Tak hanya bentuk puisinya yang tak biasa. Kisah Cinderella yang disampaikan dalam buku ini juga Cinderella yang berbeda,” kata Vita dalam pesan tertulisnya, Selasa (8/9).
Dikatakannya, Cinderella itu kisah yang menyenangkan di masa kanak-kanak. Tapi zaman yang berbeda menghendaki kisah Cinderella yang juga berbeda. Masyarakat dibesarkan oleh imajinasi dongeng. Kisah-kisah yang memberi harapan sejak kecil. Namun dongeng yang baik adalah yang bertransformasi. Diubah ketika usia bertambah.
“Saya ingin menyajikan kisah lama dengan kemasan dan isi yang baru. Kita telah tumbuh, tak lagi hidup dibayang bayang imajinasi dongeng anak anak. Dalam dongeng Cinderella lama, kita tidak dihadapkan pada cerita yang kompleks. Hanya ada gadis pasif tak berdaya. Lalu, Ia beruntung lewat sepatu kaca. Ia diselamatkan pangeran yang kaya raya. Semudah itu hidupnya."
Menurutnya, era sudah berganti. DI abad ke-21, kemajemukan, kebebasan, dan komunikasi sangat terbuka. Segala hal bisa serba rumit dan tak terduga, sehingga Cinderella kali ini harus dibumikan. “Saya mengubah Cinderela menjadi gadis yang lebih berjuang dan lebih punya dilema. Cinderella dalam buku saya juga seorang feminis. Ini era dimana Feminisme sudah menubuh dan menjadi jiwa semua perempuan,” paparnya.
Di era ini, Cinderella lebih manusiawi. Ia dapat terjepit utang. Ia mungkin juga pernah tertipu cinta pria. Ia bisa saja terpaksa harus aborsi. Problem-problem ini, menurutnya, tak pernah ada dalam dongeng lama.
"Dari waktu ke waktu saya tuliskan kisah ini di media sosial sejak 2019. Tapi bagaimana Cinderella baru itu harus saya tulis? Dalam bentuk novel? Puisi? Atau cerpen? Tak didesain, kisah Cinderella itu terus saya tuliskan dalam bentuk puisi berseri. Saya menyebutnya Puri,” ungkap Vita.
Buku ini berseri karena kisahnya berkembang dalam empat babak berbeda. Babak pertama berisi tentang siapa Cinderella dan harapannya. Babak kedua, Cinderella jatuh cinta dan kesulitan dalam hidupnya. Babak ketiga, pertarungan ideologi dengan cinta. Babak keempat, Cinderella memilih cinta di atas ideologi.
Puisi berseri ini, kata Vita, dipersembahkan untuk cinta di hidupnya, Mr. VBD. Buku ini juga dipersebahkan untuk mereka yang tak pernah lelah berjuang melawan segala kesulitan di dalam hidupnya. "Jangan pernah membunuh cinta, karena tindakan itu sia sia. Dan jangan pernah padamkan harapan karena ia adalah api bagi sumbu kehidupan,” kata Vita.