REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa tak menampik terdapat beberapa sekolah yang belum memiliki sinyal internet kuat. Berdasarkan data Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim, setidaknya 62 SMA/SMk belum terkoneksi sarana internet.
Menurut Khofifah, layanan internet menjadi media paling penting dalam terselenggaranya pendidikan di masa pandemi Covid-19. Oleh sebab itu, tersedianya layanan internet bagi sekolah dan siswa menjadi prioritas bagi Pemprov Jatim. Sebab, proses belajar mengajar melalui sistem daring harus tetap terlaksana.
Agar proses belajar mengajar bisa berlangsung lebih maksimal, Khofifah berharap, penyedia layanan internet dapat menyediakan Base Transceiver Station (BTS) mini. "Tujuannya adalah agar supaya koneksitas dengan SMA SMK di Jawa Timur ini ini bisa terpenuhi," kata Khofifah saat menyalurkan jutaan Kartu Internet Merdeka Belajar dari Telkomsel di Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jatim, Kota Malang, Senin (7/9).
Pemprov Jatim melalui Dinas Pendidikan (Disdik) telah menyalurkan 1,1 juta bantuan kuota internet untuk siswa SMA/SMK dan SLB swasta dan negeri. Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Jatim, Wahid Wahyudi berharap, program CSR yang diberikan Telkomsel bisa mengakomodasi keluhan masyarakat terkait biaya internet selama pembelajaran. Kapasitas kuota yang diberikanpun cukup besar, yakni 10 giga byte (GB) untuk masing-masing siswa dan guru selama satu bulan.
Menurut Wahyu, bantuan kuota internet Telkomsel terbagi dalam dua tahap. Tahap pertama, 1,1 juta kartu internet telah disalurkan kepada para siswa dan guru tingkat SMA/SMK serta SLB, baik negeri maupun swasta. Bantuan ini telah terdistribusi ke 3.700 SMA/SMK dan SLB per 7 September 2020.
Tahap kedua, Pemprov akan kembali membagikan 100 ribu kartu internet di dua pekan berikutnya. Bantuan internet ini akan diberikan kepada para guru dan tenaga kependidikan, baik ASN, GTT atau PTT. Untuk sementara, data GTK yang telah masuk sudah 96.122 orang.
Menurut Wahid, besaran kuota 10 GB bisa digunakan untuk berbagai aplikasi media belajar termasuk /video conference. Jika masih membutuhkan kuota tambahan, siswa atau guru bisa menambah Rp 5 ribu untuk 11 GB.