REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki menyerahkan secara simbolis Bantuan Presiden (Banpres) Produktif Usaha Mikro kepada 4 pelaku usaha mikro di Karangasem, Bali. Mereka yang menerima bantuan merupakan pengrajin tamas, pengrajin tenun, nelayan dan jasa wisata, serta kerajinan Atta.
Teten berharap, Banpres senilai Rp 2,4 juta tersebut dapat digunakan meningkat usaha produktif. Dengan begitu mereka bisa lebih berkembang sekaligus dapat meningkatkan perekonomian.
"Banpres ini adalah hibah, gunakan sebaik-baiknya untuk usaha produktif. Uang yang didapatkan bisa diputar supaya usahanya tetap bertahan," ujar Menkop dalam siaran pers pada Ahad (6/9).
Teten Masduki menjelaskan, dana banpres itu dapat digunakan sebagai modal awal untuk meningkatkan produksi. Lalu jika pelaku mikro telah bankable, bisa ditingkatkan mengajukan Kredit Usaha Rakyat (KUR) super mikro di bawah Rp 10 juta dengan bunga nol persen.
"Kita pahami ekonomi lesu. Rp 100 ribu sampai 200 ribu sebulan digunakan untuk kebutuhan konsumsi tidak apa-apa. Apalagi dari modal awal Rp 2,4 juta mereka bankable bisa ditingkatkan supaya dapat KUR usaha super mikro di bawah Rp 10 juta dapat 0 persen," tuturnya.
Dirinya menjelaskan, kunjungan kerja ke Bali tersebut, juga dalam rangka memastikan banpres produktif usaha mikro telah diterima oleh masyarakat. Kemenkop berjanji akan melakukan kordinasi dengan penyalur Banpres yaitu BRI dan BNI, jika ditemukan adanya pelaku usaha mikro yang belum mendapatkannya.
"Mengecek juga apakah banpres sudah diterima. Tadi ibu bupati sampaikan masih ada beberapa usulan belum turun. Ini catatan kami untuk kordinasikan dengan penyalurnya BRI dan BNi," kata dia.
Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri menambahkan, jumlah pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kabupaten Karangasem mencapai 31.513. Dari jumlah tersebut, ia mengusulkan 10 ribu pelaku usaha mikro supaya bisa mendapatkan banpres.
"Masyarakat yang bisa dapatkan hak-haknya sebanyak 10 ribu lebih. Sudah diusulkan melalui BRI 720, namun baru disalurkan 601 usaha mikro. Mohon pak menteri menyalurkan hak mereka," tutur I Gusti Ayu.