REPUBLIKA.CO.ID, GARUT, JABAR -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Garut menyatakan bahwa kawasan hutan di sejumlah gunung di Kabupaten Garut, Jawa Barat rawan kebakaran saat musim kemarau. Hal ini perlu diwaspadai oleh semua pihak, terutama para pendaki untuk sama-sama menjaga hutan dari bencana kebakaran.
"Di beberapa wilayah Garut, mulai utara, selatan dan timur sampai barat rawan terjadi kebakaran saat kemarau," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Garut, Tubagus Agus Sopyan di Garut, Kamis (3/9).
Ia menjelaskan BPBD Garut mencatat lahan hutan yang rawan kebakaran seluas seribuan hektare tersebar di beberapa titik kawasan gunung di Kabupaten Garut.
Berdasarkan hasil kajian, kata dia, hutan yang masuk kawasan rawan kebakaran yakni di kawasan Gunung Guntur, Gunung Cikuray, Papandayan, kemudian hutan Sancang di daerah selatan Garut. "Seperti di Gunung Guntur pada awal kemarau sudah beberapa kejadian kebakaran lahan," katanya.
Menurut dia, beberapa faktor penyebab kebakaran di antaranya karena alam seperti terjadi gesekan sehingga menimbulkan panas dan membakar daun kering, kemudian faktor manusia karena membuang puntung rokok sembarang tempat.
Selain itu, lanjut dia, kebakaran bisa jadi dipicu oleh pendaki gunung saat berkemah yang lupa mematikan api usai memasak atau menyalakan api unggun pada malam hari.
"Kami terus lakukan imbauan kepada pendaki maupun masyarakat agar jangan lupa mematikan api," kata Tubagus.
Ia menambahkan, BPBD Garut bersama BKSDA, Perhutani maupun instansi lainnya berupaya untuk bersinergis dalam mengantisipasi maupun mengatasi setiap kejadian kebakaran hutan.
Jika terjadi kebakaran, kata dia, tim gabungan langsung bergerak ke lokasi kobaran api untuk segera memadamkannya secara manual maupun membuat sekat agar api tidak terus menjalar ke lahan hutan lainnya.
"Kami juga mengajak masyarakat sekitar hutan untuk bisa mandiri memadamkan api ketika mengetahui ada kebakaran di hutan," demikian Tubagus Agus Sopyan.