Jumat 04 Sep 2020 03:55 WIB

Komisi X: Rekrutmen Guru Harus Dipersiapkan Sejak Awal

Semakin banyak yang tertarik menjadi guru, perlu dijamin kehidupan yang lebih baik.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Friska Yolandha
Mendikbud Nadiem Makarim (kedua kiri) mengikuti rapat kerja dengan Komisi X DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (3/9/2020). Rapat itu membahas RKA K/L tahun 2021 serta usulan program-program yang akan didanai oleh dana alokasi khusus (DAK).
Foto: ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Mendikbud Nadiem Makarim (kedua kiri) mengikuti rapat kerja dengan Komisi X DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (3/9/2020). Rapat itu membahas RKA K/L tahun 2021 serta usulan program-program yang akan didanai oleh dana alokasi khusus (DAK).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi X DPR RI, Sofyan Tan mengatakan rekrutmen guru harus dipersiapkan sejak awal atau ketika calon guru itu masih sekolah. Menurutnya, jika seorang pengajar dipersiapkan dengan baik sejak pendidikan guru maka hasilnya akan berkepanjangan.

Hal ini menanggapi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang akan membuat program guru dan sekolah penggerak pada tahun 2021. Setelah diseleksi, guru-guru ini diharapkan bisa menjadi mentor guru lainnya sebagai guru penggerak.

Baca Juga

"Rekrutmen yang disampaikan bahwa guru-guru yang ada diseleksi menjadi guru penggerak. Kalau sudah dapat, maka guru penggerak itu akan ditempatkan di sekolah-sekolah yang dianggap sebagai sekolah," kata Sofyan, dalam rapat kerja bersama Kemendikbud, disiarkan di Youtube DPR RI, Kamis (3/9).

Ia mengatakan, proses rekrutmen ini sangat penting. Memang, dengan menyeleksi dan melatih guru yang sudah ada akan lebih cepat. Namun, ia menilai tidak akan berkelanjutan.

Politisi Fraksi PDIP ini mencontohkan di Inggris. Anak-anak muda yang nilainya baik sejak awal dilihat dan diajak menjadi guru. "Jadi mulai SMA saja sudah dilihat anak berbakat menjadi guru," kata dia menjelaskan.

Namun, ia juga mengatakan, tentunya agar semakin banyak anak pintar tertarik menjadi guru, perlu ada jaminan kehidupan yang baik bagi guru. "Kalau zaman dulu guru begitu dihargai, karena penghasilannya jauh lebih tinggi jaman Belanda. Nah, sekarang kita sudah merdeka," kata Sofyan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement