REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Palang Merah Indonesia (PMI) pusat melakukan pendataan para relawan, pengurus dan petugas lainnya yang telah sembuh dari Covid-19 atau penyintas agar bersedia menjadi pendonor plasma konvalesen.
"Relawan atau pengurus yang terpapar Covid-19 dan telah sembuh potensial untuk jadi pendonor plasma konvalesen," kata Kepala Divisi Palang Merah Remaja (PMR) dan Relawan PMI Pusat Exkuwin, Kamis (3/9)
Namun, persoalannya, ujar dia, selama pandemi Covid-19 di Tanah Air, PMI belum memiliki data pasti siapa saja dan berapa jumlah relawan, pengurus maupun staf yang terpapar virus tersebut. Exkuwin mengatakan dengan mengajak dan mengarahkan para relawan untuk melakukan donor plasma konvalesen, maka misi kemanusiaan menyelamatkan pasien Covid-19 akan lebih cepat tertangani.
Apalagi, hingga kini vaksin untuk penyembuhan penyakit tersebut belum ada dan masih dalam proses sehingga donor plasma konvalesen diharapkan jadi solusi sebelum vaksin betul-betul ditemukan atau diproduksi massal.
Meskipun demikian, ujar dia, tidak semua para relawan penyintas Covid-19 yang bisa melakukan donor plasma konvalesen. Sebab, hanya bisa dilakukan bagi orang yang memenuhi persyaratan saja. Secara umum, kata dia, wacana plasma konvalesen dari para relawan sudah lama direncanakan untuk membantu pasien Covid-19. Namun, hal itu terkendala data dan sebaran penyintas Covid-19.
"Masalahnya kita belum menemukan catatan orang dari internal PMI yang terpapar Covid-19," ujarnya.
Oleh karena itu, saat ini PMI sedang mendata siapa saja personel baik di pusat maupun di daerah yang terpapar, sembuh bahkan meninggal akibat virus tersebut. Hingga kini, target yang direkrut oleh unit donor darah PMI untuk melakukan plasma konvalesen baru sebatas dari masyarakat umum saja. Namun, berjalannya waktu ada juga relawan maupun pengurus internal PMI yang terpapar.
"Ini sebenarnya menjadi peluang tambahan juga. Artinya, bagi personel PMI untuk donor darah sudah hal yang biasa sedangkan masyarakat umum yang positif mungkin agak sedikit takut," kata dia.