REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Para dokter yang tergabung dalam PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) bersama dengan sejumlah Menteri Republik Indonesia mengheningkan cipta untuk mendoakan para tenaga kesehatan yang gugur saat menangani Covid-19.
Acara doa bersama dan mengheningkan cipta untuk keselamatan dokter Indonesia tersebut dilakukan melalui telekonferensi secara daring dan disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube yang dipantau di Jakarta, Rabu (2/9).
Sejumlah menteri dan kepala lembaga yang berkaitan dalam penanganan Covid-19 di Indonesia turut hadir dalam acara doa bersama dan mengheningkan cipta bagi tenaga medis yang gugur dalam penanganan Covid-19.
Pejabat pemerintahan yang turut mendoakan para dokter yang telah gugur tersebut yaitu Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri BUMN sekaligus Ketua Komite Penanganan Covid-19 Erick Thohir, Kepala BNPB sekaligus Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo, serta Direktur Utama BPJS Kesehatan yang juga mantan Ketua Umum IDI Fachmi Idris.
Pada acara tersebut tidak tampak kehadiran Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto untuk mengheningkan cipta dan doa bersama untuk keselamatan para dokter baik yang masih berjuang maupun yang sudah gugur. Pihak Kementerian Kesehatan hanya diwakilkan oleh Kepala PPSDM Kesehatan Abdul Kadir.
Tokoh lain yang turut hadir dalam doa bersama tersebut yaitu mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan, Pengasuh Pesantren Tebu Ireng Jombang KH Abdul Hakim Mahfudz, tokoh agama KH Ahmad Mustofa Basri dan Buya Syafii Maarif.
Acara tersebut dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, mengheningkan cipta, dan berdoa bersama yang dipimpin oleh KH Abdul Hakim Mahfudz. Setelahnya dilanjutkan dengan sambutan dari Menko PMK Muhadjir Effendy dan Menteri BUMN Erick Thohir untuk memberikan semangat kepada para dokter dan juga dari para ulama.
PB IDI mencatat sudah 100 dokter Indonesia yang gugur saat bertugas dalam penanganan Covid-19. Acara doa bersama dan mengheningkan cipta ini dalam upaya meningkatkan ketahanan mental para tenaga medis sekaligus menyerahkan diri sepenuhnya pada Tuhan Yang Maha-Esa untuk meminta perlindungan pada para tenaga medis serta keselamatan rakyat Indonesia.