Rabu 02 Sep 2020 21:02 WIB

LBM Eijkman: D614G Ada di Indonesia Sejak April 2020

LBM Eijkman mengatakan mutasi virus corona D614G sudah ada sejak April.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati / Red: Bayu Hermawan
Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Prof Amin Soebandrio.
Foto: Dok Eijkman
Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Prof Amin Soebandrio.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman mengatakan, virus corona jenis baru (SARS-CoV2) yang bermutasi yaitu D614G telah ada di Indonesia sejak April 2020 lalu. Hingga kini, LBM Eijkman masih terus mempelajari mengenai mutasi virus ini.

"Mengenai mutasi virus D614G ini sebenarnya sudah dideteksi ada di Indonesia. Keberadaannya dilaporkan Mei, bahkan sejak April lalu," ujar Kepala Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman Amin Soebandrio saat mengisi konferensi virtual BNPB bertema Mutasi Corona Virus D614G, Rabu (2/9).

Baca Juga

Amin melanjutkan, kemudian D614G secara berturut-turut ditemukan di kota-kota lain yaitu Yogyakarta, Bandung, hingga di Jakarta. Kini, pihaknya terus berupaya mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai D614G dari kota-kota di Indonesia untuk mendapatkan gambaran seberapa luas penyebaran mutasi virus ini. 

Pihaknya mengaku memperoleh informasi sementara bahwa belum ada data ilmiah kuat yang mendukung bahwa penularan D614G lebih cepat, lebih luas ataupun menambah beratnya penyakit. Selain itu, belum ada bukti D614G bisa mengganggu kinerja vaksin yang tengah dikembangkan pihaknya.

"Namun, kita tidak boleh mengabaikan pandemi virus ini. Kita harus tetap melaksanakan protokol kesehatan yaitu 3M yakni memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement