Selasa 01 Sep 2020 20:04 WIB

Satgas Akui Penanganan Covid-19 Belum Optimal

Satgas mengatakan pemerintah menghadapi banyak tantangan menangani Covid-19

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Esthi Maharani
Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito
Foto: ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satgas Penanganan Covid-19 mengakui bahwa penanganan pandemi di Indonesia belum optimal. Juru Bicara Satgas, Wiku Adisasmito, menyebutkan bahwa pemerintah menghadapi banyak tantangan dalam menangani Covid-19, terutama penambahan kasus yang trennya terus menanjak, jumlah testing yang belum sesuai standar, dan kualitas fasilitas kesehatan yang yang perlu ditingkatkan.

"Sampai dengan pengembangan vaksinasi yang juga harus kita kawal bersama-sama dalam prosesnya," kata Wiku dalam keterangan pers di Kantor Presiden, Selasa (1/9).

Wiku menyebutkan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memasang standar pemeriksaan Covid-19 yang ideal adalah 1/1.000 penduduk per minggu. Dengan jumlah penduduk Indonesia sebanyak 267 juta orang, maka pemeriksaan ideal yang harus dilakukan adalah 267.000 orang per minggu.

"Pada saat ini Indonesia baru mencapai 46,85 persen dari standar WHO tersebut," kata Wiku.

Pada pekan terakhir Agustus 2020, jumlah pemeriksaan yang dilakukan pemerintah adalah 125.434 tes. Angka ini jauh di atas capaian pekan sebelumnya, 95.463 pemeriksaan.

"Tidak hanya sektor kesehatan, kita semua juga harus menangani sektor sosial dan ekonomi, karena semua terkena imbasnya," kata Wiku.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement