Selasa 01 Sep 2020 11:11 WIB

Kebakaran Bedeng di Pejambon, Tidak Ada Korban Jiwa

Api berhasil dipadamkan dalam waktu sekitar 30 menit.

Rep: Eva Rianti/ Red: Bilal Ramadhan
ilustrasi Kebakaran
Foto: Republika / Darmawan
ilustrasi Kebakaran

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kebakaran telah melahap bedeng penginapan para buruh bangunan di depan Asrama Mabesad, Kelurahan Pejambon, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat pada Selasa (1/9) dini hari. Sebanyak 13 unit mobil pemadam kebakaran bersama dengan 60 personel dikerahkan untuk memadamkan api.

Kasek Gulkarmat, Jakarta Pusat, Unggul Wibowo mengatakan, informasi diterima pihaknya pada pukul 00.31 WIB dan langsung mengirimkan sejumlah mobil unit pemadam kebakaran ke tempat kejadian.

"Titik kebakaran merupakan bedeng tempat penginapan para buruh bangunan," ujar Unggul, Selasa (1/9).

Dia menuturkan, akses masuk ke lokasi mudah dan api bisa langsung dikuasai. Unggul belum bisa memastikan penyebab kebakaran bedeng tersebut. Pihaknya masih melakukan pengecekan dan penelusuran.

"Api berhasil dipadamkan dalam waktu sekitar 30 menit. Proses pendinginan sudah selesai, namun kami belum mengetahui penyebab kebakaran tersebut, karena proses identifikasi belum dilakukan," kata Unggul.

Menurut penuturannya, api berhasil dikuasai sebelum merambat ke berbagai titik lainnya. Unggul juga mengatakan belum ada korban jiwa ataupun luka akibat peristiwa tersebut. "Total kerugian akibat peristiwa juga belum diketahui," tambahnya.

Salah satu buruh bangunan yang tinggal di bedeng tersebut, Sugi (34 tahun) mengatakan, dia tidak sempat menyelamatkan barang-barang miliknya di dalam bedeng. Pasalnya, kebakaran itu terjadi ketika dia sedang tidur. Saat sadar, api sudah menyebar ke sejumlah titik bedeng.

"Kita sudah tidur semua. Pas sadar api sudah menyebar dan kita langsung lari keluar dengan pakaian seadanya. Barang-barang tidak sempat diselamatkan," kata Sugi.

Sugi bercerita, sumber api berasal dari bagian tengah bedeng. Sebanyak tujuh bedeng tempat mereka menginap selama proses pengerjaan enam tower asrama Mabesad itu ludes dilalap si jago merah dalam waktu kurang dari satu jam.

Dia menjelaskan, api cepat menyebar ke seluruh bedeng karena bedeng terbuat dari kayu. "Kayu-kayunya juga sudah kering. Kami tinggal di sini sudah sekitar 4 tahun," terangnya.

Pada saat ini bangunan yang telah selesai dikerjakan oleh para buruh bangunan itu sebanyak empat tower asrama. Sementara itu, satu tower masih dalam proses pembangunan dan satu tower lagi belum dikerjakan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement