Senin 31 Aug 2020 20:44 WIB

Delapan Desa di Tulunggagung Mulai Kesulitan Air Bersih

Kekurangan air bersih karena kemarau yang terjadi selama tiga bulan terakhir.

Petugas mendistribusikan air bersih di wilayah Tanggununung, Tulungagung, Jawa Timur, Senin (31/8/2020). BPBD Tulungagung mencatat ada delapan desa di tiga kecamatan di daerah itu yang terdampak kekeringan dan membutuhkan bantuan air bersih setiap harinya.
Foto: ANTARA/Destyan Sujarwoko
Petugas mendistribusikan air bersih di wilayah Tanggununung, Tulungagung, Jawa Timur, Senin (31/8/2020). BPBD Tulungagung mencatat ada delapan desa di tiga kecamatan di daerah itu yang terdampak kekeringan dan membutuhkan bantuan air bersih setiap harinya.

REPUBLIKA.CO.ID, TULUNGAGUNG - Sebanyak delapan desa yang tersebar di tiga kecamatan Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur mulai kesulitan air bersih. Hal ini terjadi akibat kemarau yang terjadi selama tiga bulan terakhir.

Kepala Pelaksana BPBD Tulungagyung Suroto, mengatakan desa-desa yang terdampak kekeringan telah mengajukan permohonan bantuan air bersih. Desa tersebut tersebar di daerah pedalaman Kecamatan Tanggunggunung, Kalidawir dan Rejotangan.

"Sampai hari ini yang sudah mengajukan permohonan bantuan (air bersih) ada delapan desa. Termasuk Desa Winong Kecamatan Kalidawir yang suratnya baru masuk," kata Suroto.

Tujuh desa lain yang mengalami krisis air bersih dan telah mendapat suplai dari BPBD Tulungagung adalah Desa Pakisrejo dan Tenggarejo (Kecamatan Tanggunung), Desa Rejosari, Kalibatur, Banyuurip dan Karangtalun (Kecamatan Kalidawir), serta Desa Rejotangan Kecamatan Rejotangan.

Truk-truk tangki milik BPBD Tulungagung yang telah diisi air dari PDAM setempat rutin mengirim suplai air ke desa-desa yang membutuhkan.

"Dua dua truk tangki milik BPBD dengan kapasitas 5.000 liter yang terus dioperasionalkan memenuhi kebutuhan air bersih warga," ujarnya.

Namun karena keterbatasan armada, pengiriman air bersih harus digilir per desa per hari.

"Tangki dengan volume 5.000 liter ini rata-rata cukup kebutuhan keluarga selama dua pekan, dengan lima orang anggota keluarga," katanya.

Di luar bantuan BPBD, warga biasanya harus membeli air bersih dengan harga Rp200 ribu per tangki.

Desa-desa yang terdampak kekeringan diperkirakan juga bakal terus bertambah/meluas. Jika mengacu data kekeringan dari tahun ke tahun, di wilayah Tulungagung sedikitnya ada enam kecamatan yang sejumlah desanya menjadi langganan kekeringan.

Daerah-daerah rawan kekeringan tersebut rata-rata berada di wilayah pedalaman dengan topografi daerah dataran tinggi yang kering, seperti di Kecamatan Tanggunggunung, Pucanglaban, Rejotangan, Kalidawir, Besuki, dan Pagerwojo.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement