REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Surabaya Provinsi Jawa Timur Tri Rismaharini memotivasi anak-anak rumah susun Panjaringan Sari agar pada saat pandemi COVID-19 meluangkan waktu untuk tetap belajar dan mengurangi main game.
"Ayo ikuti ibu ya. Saya berjanji stop melihat film pornografi. Saya juga berjanji untuk mengurangi main game karena saya ingin berhasil dan sukses," kata Wali Kota Risma yang kemudian diikuti oleh anak-anak Rusun Penjaringan Sari di Taman Kunang-Kunang, Kota Surabaya, Senin (31/8).
Bahkan, Risma juga mengajak mereka berjanji untuk berbakti kepada kedua orang tuanya dan berjanji untuk berhasil dan sukses ke depannya. "Ayo kita buktikan bahwa arek-arek Penjaringan Sari arek yang luar biasa. Coba ikuti ibu lagi ya. Aku arek Penjaringan Sari berjanji akan berbakti kepada orang tua dan aku berjanji untuk berhasil dan sukses demi membahagiakan orang tua ku, bangsa dan negaraku," kata Risma.
Saat itu, Risma juga mengajak kepada anak-anak itu untuk berfikir bagaimana dulu mereka dikandung oleh ibunya selama sembilan bulan. Kemudian ibunya melahirkan dan harus merawatnya dari kecil hingga besar dan bahkan hingga sekolah.
"Dulu pada saat kalian kecil, ibu kalian harus bangun tengah malam karena kalian menangis minta susu, mereka bangun demi kalian. Bahkan ketika sudah sekolah, orang tua kalian harus pinjam kemana-mana supaya kalian bisa beli buku, beli seragam sekolah. Apakah kalian pernah membayangkan itu anak-anakku?," ujarnya.
Menurut dia, mereka sabar merawat kalian karena ingin kalian sukses dan kehidupannya bisa lebih baik. Oleh karena itu, ia mengajak kepada anak-anak itu untuk menguatkan tekad supaya bisa berhasil dan sukses.
"Kalau kalian bisa jadi menteri, pasti orang tua kalian akan terangkat dari rumah susun ini. Kalau kalian bisa berhasil dan sukses, kalian bisa beli mobil dan rumah besar. Ayo keinginan kalian harus kuat," katanya.
Selain itu, Wali Kota Risma juga menitipkan anak-anak itu kepada para orang tuanya, terutama ibu-ibunya yang saat itu juga hadir dalam pengarahan itu. Wali kota perempuan pertama di Kota Surabaya itu meminta kepada ibu-ibu mereka untuk terus memantau perkembangan anak-anaknya, karena godaannya saat ini cukup besar.
"Mereka ini anak-anak saya semuanya, sehingga saya minta tolong titip kepada panjenengan semuanya, karena merekalah masa depan bangsa ini. Kalau mereka jelek, maka kita akan panen kejelekan juga, sebaliknya kalau kita berhasil mendidik anak-anak, maka kita akan panen keberhasilan juga," kata dia.