REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satgas Penanganan Covid-19 mengungkapkan, 30 persen dari jumlah kasus konfirmasi positif di DKI Jakarta berasal dari wilayah penyangga, seperti Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Hal ini membuat pimpinan daerah di wilayah penyangga harus ikut waspada dengan lonjakan kasus yang cukup fantastis di ibu kota dalam dua hari belakangan, lebih dari 1.000 orang per hari.
"Itu (wilayah penyangga) ikut berkontribusi pada kasus di Jakarta dan harus ditangani dengan baik pula," ujar Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam keterangan pers, Senin (31/8).
DKI Jakarta memang mencatatkan penambahan kasus baru yang jauh melebihi provinsi lain dalam dua hari terakhir. Pada Senin (31/8) ini, kasus baru bertambah 1.049 orang, sementara pada Ahad (30/8) kemarin kasus baru tercatat 1.114 orang.
Satgas juga mencatat, positivity rate di DKI Jakarta dalam sepekan terakhir naik menjadi 9,7 persen. Sementara angka positivity rate nasional sebesar 14,8 persen.
Angka ini masih jauh di atas standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dengan positivity rate sebesar lima persen. Sebagai informasi, positivity rate adalah persentase orang dengan hasil tes positif Covid-19, dibanding dengan jumlah orang yang dites.
Sementara untuk kasus kematian, DKI Jakarta mencatatkan penurunan menjadi tiga persen, di bawah angka nasional 4,3 persen. Sementara tingkat kesembuhan di DKI Jakarta naik menjadi 76,7 persen, di atas angka nasional sebesar 72,2 persen.