Senin 31 Aug 2020 17:28 WIB

Keterisian RS Tinggi, Pemerintah Optimalkan Wisma Atlet

Seluruh rumah sakit yang menangani pasien Covid-19 di Jakarta sedang kewalahan

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Esthi Maharani
Wisma Atlet Kemayoran yang difungsikan sebagai rumah sakit darurat di Jakarta
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Wisma Atlet Kemayoran yang difungsikan sebagai rumah sakit darurat di Jakarta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah mengoptimalkan kapasitas rumah sakit darurat Wisma Atlet di Kemayoran untuk menampung pasien Covid-19 bergejala ringan-sedang. Hal ini untuk meringankan beban rumah sakit rujukan dan rumah sakit lain di DKI Jakarta yang merawat pasien positif Covid-19.

"Pasien yang kriterianya sedang-ringan bisa dipindahkan ke RS Wisma Atlet dari RS rujukan Covid-19 di DKI Jakarta," ujar Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam keterangan pers, Senin (31/8).

Seluruh rumah sakit yang menangani pasien Covid-19 di ibu kota memang sedang kewalahan merawat pasien baru. Satgas mencatat, tingkat keterisian tempat tidur di unit perawatan intensif (ICU) rumah sakit DKI Jakarta dilaporkan tembus 77 persen. Angka ini jauh di atas batas ideal tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy ratio (BOR) rumah sakit di level 60 persen. Sementara angka BOR untuk ruang isolasi mencapai 69 persen.

Wiku menambahkan, kenaikan secara signifikan tingkat keterisian RS di DKI Jakarta mulai terjadi dalam beberapa pekan belakangan. Apalagi saat ini seluruh wilayah di ibu kota, kecuali Kabupaten Kepulauan Seribu, masuk dalam zona merah atau memiliki risiko penularan Covid-19 yang tinggi.

"Kondisi ini memang tidak ideal dan pemerintah sedang mendorong menurunkan angka keterpakaian tempat tidur ini untuk bisa di bawah 60 persen sehingga beban untuk tenaga kesehatan di RS tersebut bisa berkurang," ujar Wiku.

Penambahan kasus positif Covid-19 harian di DKI Jakarta memang menunjukkan angka yang fantastis, tembus 1.000 orang dalam dua hari terakhir. Pada Senin (31/8) ini, kasus baru bertambah 1.049 orang, sementara pada Ahad (30/8) kemarin kasus baru tercatat 1.114 orang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement