Senin 31 Aug 2020 17:30 WIB

40 Tenaga Medis di Alor Dikarantina Terkait Covid-19

40 orang dikarantina setelah satu petugas medis RSUD Kalabahi terkonfirmasi positif.

Pengecekan pasien dengan metode polymerase chain reaction atau PCR (ilustrasi).
Foto: AP Photo/Gerald Herbert
Pengecekan pasien dengan metode polymerase chain reaction atau PCR (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menyebutkan 40 tenaga medis yang bertugas di Rumah Sakit Umum (RSUD) Kalabahi, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur, menjalani karantina mandiri. Mereka sempat kontak erat dengan seorang petugas medis yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Ketua Pelaksana Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Alor, Fredy I.Lahal ketika dihubungi Antara dari Kupang, Senin mengatakan 40 tenaga medis yang sempat melakukan kontak erat dengan pasien terkonfirmasi positif Covid-19 itu telah menjalani pemeriksaan swab.

"Pengambilan swab sudah dilakukan pada Sabtu (29/8/2020). Kami masih menunggu hasil pemeriksanya dari Kupang. Kami berharap semuanya negatif," katanya.

Ia menjelaskan, 40 petugas medis di Kabupaten Alor itu memilih untuk melakukan karantina mandiri selama 14 hari di rumah masing-masing.

Fredy yang juga menjabat sebagai Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Kabupaten Alor mengatakan pelayanan medis bagi pasien yang melakukan rawat jalan maupun rawat inap di RSUD Kalabahi tetap berlangsung, kendati ada 40 orang tenaga medis sedang menjalani karantina mandiri.

Selain melakukan kontak erat dengan 40 orang tenaga medis, demikian Fredy, pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 itu sempat kontak erat dengan lima orang anggota keluarganya setelah pulang dari Kupang.

"Kelima orang ini juga sudah diambil swabnya oleh petugas medis dan kami masih menunggu hasil pemeriksaan," ujarnya.

Fredy menjelaskan, pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 sudah menjalani karantina di tempat karantina terpusat yang telah disiapkan Pemerintah Kabupaten Alor.

Pasien tidak dikarantina di rumah karena dikhawatirkan tetap melakukan kontak erat dengan penghuni rumah lainnya.

Pasien, kata Fredy, sebelumnya melakukan perjalanan ke Kupang pada 1 Agustus 2020 dan kembali ke Alor pada 13 Agustus dengan menumpang kapal cepat Cantika Ekspres.

"Pada 15 Agustus 2020 pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 masuk kerja di UGD RSUD Kalabahi, pada saat itu kemungkinan sempat melakukan kontak erat dengan petugas medis setempat," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement