Senin 31 Aug 2020 16:19 WIB

Pedagang Pasar di Kota Bandarlampung Mulai Patuh Bermasker

Sejumlah pedagang dan pembeli di beberapa pasar di kota itu mulai menggunakan masker.

Pedagang kaki lima dengan masker dan pelindung di wajahnya. (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Andreas Fitri Atmoko
Pedagang kaki lima dengan masker dan pelindung di wajahnya. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Para pedagang pasar di Kota Bandarlampung mulai patuh menggunakan masker sesuai dengan protokol kesehatan yang diterapkan pemerintah, guna mencegah penyebaran Covid-19. Berdasarkan pantauan di Bandarlampung, Senin (31/8) sejumlah pedagang dan pembeli di beberapa pasar di kota itu mulai menggunakan masker di lingkungan pasar.

Meskipun telah banyak pedagang yang menyadari pentingnya penggunaan masker selama pandemi Covid-19, masih juga didapati beberapa pedagang ataupun pembeli abai menggunakan masker. "Saya pribadi sudah mulai menggunakan masker, karena takut tertular Covid-19 setelah melihat ada pedagang di beberapa daerah terkena Covid-19 terlebih lagi saya memiliki penyakit bawaan," kata salah seorang pedagang di Pasar Bambu Kuning, Yanto, di Bandarlampung.

Baca Juga

Ia mengatakan selain takut tertular, alasan lain yang membuatnya menggunakan masker saat berjualan, dia pernah kehilangan pembeli akibat tidak menggunakan masker.

"Pernah saat saya berdagang pelanggan saya tidak jadi beli, karena saya tidak menggunakan masker. Sejak saat itu saya mulai patuh menggunakan masker meski terkadang lupa karena belum terbiasa," ujarnya.

Dia mengakui masih didapati pedagang yang tidak menggunakan masker saat berjualan. Hal senada juga dikatakan oleh Wanto, seorang pedagang di Pasar Pasir Gintung. "Masih ada saja yang tidak bermasker, tapi tidak banyak, pedagang rata-rata sudah saling mengingatkan," ujar dia.

Ia mengatakan penggunaan masker telah mulai diterapkan oleh pedagang di lingkungan pasar, akan tetapi yang paling sulit adalah untuk menjaga jarak. "Masker sudah mulai banyak yang menggunakan, akan tetapi jaga jarak yang masih agak sulit karena pasar identik dengan lorong-lorong kecil jadi bersenggolan pasti terjadi," ucapnya.

Perkembangan terkini kasus Covid-19 di Provinsi Lampung total kumulatif kasus Covid-19 berjumlah 395 kasus. Dengan kasus suspek sebanyak 163 kasus, dan kasus kematian terkonfirmasi tetap 14 kasus.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement