REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) rampung mengumumkan seluruh pasangan calon kepala daerah yang akan maju di Pilkada serentak Desember nanti. Partai berlogo kepala banteng moncong putih itu tidak memungkiri harus menjalin koalisi dengan partai lain dalam pesta demokrasi tersebut.
Sekretaris Jendral Hasto Kristiyanto mengungkapkan, bahwa sejauh ini PDIP paling banyak berkoalisi dengan Golkar dan paling sedikit dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). PDIP bekerja sama dengan Golkar di 46 wilayah Pilkada.
"Dari keseluruhan yang sudah diumumkan, mengingat PDIP punya komitmen di dalam membangun semangat gotong royong, maka kerja sama dengan parpol juga dilakukan," kata Hasto Kristiyanto dalam konferensi virtual, Jumat (28/8).
Dia melanjutkan, kerja sama terbanyak selanjutkan dijalin bersama dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di 37 daerah. Dia melanjutkan, PDIP juga berkoalisi dengan Partai Amanat Nasional (PAN) pimpinan Zulkifli Hasan dan Eddy Soeparno di 34 wilayah.
Partai besutan Megawati Soekarnoputri itu juga berkoalisi dengan partai yang dipimpin Prabowo Subianto, Gerindra di 33 daerah. Begitu juga dengan koalisi dengan Demokrat di 32 wilayah, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di 19 kawasan dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di 13 tempat.
Hasto melanjutkan, secara keseluruhan PDIP mencalonkan 131 kader internal sebagai calon wali kota atau bupati. Sebanyak 97 kader diusung menjadi wakil wali kota atau wakil bupati. PDIP juga mencalonkan dua kader mereka menjadi gubernur dan tidak orang sebagai calon wakil gubernur.
"Ini juga menunjukan proses kaderisasi berjalan dengan sistemik," katanya.
Meski demikian, dia mengakui bahwa PDIP akan lebih memperhatikan partisipasi perempuan dalam pencalonan kepala daerah. Mantan sekretaris tim pemenangan Presiden Joko Widodo ini mengatakan, angka partisipasi perempuan baru mencapai 25 persen atau sebanyak 61 orang.
"Tentu saja ke depan partai akan memberikan perhatian yang lebih besar terhadap gerakan perempuan termasuk terlibat aktif di dalam dunia politik," katanya.