REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas Titik Puji Astuti mengatakan, dua desa di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, dilaporkan terdampak kekeringan sehingga mengalami krisis air bersih.
"Berdasarkan laporan yang kami terima, dua desa yang telah terdampak kekeringan terdiri atas Desa Kaliputih, Kecamatan Purwojati, dan Desa Kedungpring, Kecamatan Kemranjen," katanya, Jumat (28/8).
Dia mengaku telah menerima surat permohonan bantuan air bersih yang diajukan oleh pemerintah desa setempat. Kendati demikian, dia mengatakan tidak serta merta langsung mengirimkan bantuan air bersih ke dua desa tersebut karena harus disurvei lebih dulu oleh petugas BPBD Kabupaten Banyumas.
"Hari ini dilakukan survei ke lokasi. Setelah itu, baru kami kirimkan bantuan air bersih," katanya.
Sebelumnya, Titik mengatakan telah memetakan daerah yang rawan kekeringan di Kabupaten Banyumas guna mengantisipasi dampak musim kemarau. Berdasarkan hasil pemetaan, kata dia, daerah rawan kekeringan tersebut mencapai 91 desa/kelurahan yang tersebar di 21 kecamatan.
Menurut dia, BPBD Kabupaten Banyumas mendapatkan alokasi anggaran dari APBD sebesar Rp 100 juta untuk penyediaan bantuan air bersih sebanyak 900 tangki. "Oleh karena alokasi anggaran dari Pemkab Banyumas terbatas, kami akan menggandeng dunia usaha maupun lembaga lainnya untuk ikut serta menyalurkan bantuan air bersih bagi warga yang mengalami kekeringan," ujarnya.