REPUBLIKA.CO.ID, PADANG--Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno menginstruksikan jajarannya agar kembali melakukan pengetatan di pintu masuk atau perbatasan daerah. Irwan menyebut sejumlah provinsi yang berbatasan langsung dengan Sumbar seperti Riau, Jambi mengalami lonjakan kasus positif covid-19. Hal ini menurut Irwan dapat berdampak kepada penambahan kasus covid di Sumbar.
"Informasi yang saya terima, tanggal 26 Agustus kemarin tercatat 141 kasus positif di Pekanbaru. Kita tentu tak ingin terjadi transmisi di Sumbar. Karenanya, meski PSBB tak ada lagi, Saya kembali minta OPD terkait untuk memperketat pengawasan arus masuk pendatang didaerah perbatasan, terutama dengan Provinsi Riau," kata Irwan, Jumat (28/8).
Irwan mengatakan penambahan kasus positif covid-19 di Sumbar dalam sebulan terakhir banyak dimulai dari kasus impor. Kasus impor yang kemudian merembet pada pembentukan klaster-klaster baru.
Pembatasan di perbatasan menurut Irwan meliputi jalur darat laut dan udara. Di mana orang yang baru masuk Sumbar terutama yang berasal dari zona merah harus mengikuti pengambilan sampel swab.
Sementara yang berasal dari zona hijau dan zona kuning cukup dengan melampirkan surat keterangan sehat dari dokter.
Irwan menambahkan untuk orang yang masuk Sumbar dari Jakarta diharuskan mengikuti tes swab. Karena Jakarta tergolong zona merah. Akhir-akhir ini banyak kalangan ASN dan pejabat di Sumbar positif covid-19 setelah kembali dari Jakarta.
"Semua daerah di Jakarta sudah zona merah. Kedatangan melalui BIM sebagian besar dari ibukota. Saya minta semua pendatang wajib melakukan Swab test begitu mendarat. Ingatkan mereka untuk isolasi dahulu sampai hasil negatifnya keluar," ujar ucap Irwan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika