REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Angka kesembuhan pasien Covid-19 di Kota Surabaya, Jawa Timur, hingga 26 Agustus 2020 mencapai 9.083 orang atau 77,53 persen. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya Febria Rachmanita mengatakan Pemerintah Kota Surabaya terus berupaya meningkatkan tracing, testing dan treatment (3T) dalam penanganan Covid-19 secara masif serta terus mempertahankan tren kesembuhan.
"Kami juga mengoptimalkan fungsi dan peran Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo dalam upaya pengendalian penularan Covid-19 di masyarakat," katanya, Kamis (27/8).
Selain itu, lanjut dia, penguatan upaya promotif dan preventif melalui sosialisasi protokol kesehatan juga rutin dilakukan. Terlebih, penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta memfasilitasi tempat isolasi mandiri bagi pasien rapid reaktif dan pasien konfirmasi tanpa gejala juga dilakukan pemkot.
Febria menyatakan bahwa pihaknya terus mempertahankan dan mengoptimalkan upaya-upaya yang telah dilakukan itu. Hal ini, lanjut dia, tentunya dengan melibatkan peran seluruh masyarakat untuk mengubah perilaku menuju kebiasaan baru, yakni menerapkan protokol kesehatan secara disiplin dalam setiap berkegiatan yaitu 3M (Menggunakan Masker, Mencuci tangan, dan Menjaga jarak) serta meningkatkan imunitas personal dengan mengkonsumsi makanan yang sehat serta bergizi.
"Tingkat kesembuhan per 26 Agustus 2020 adalah 77,53 persen. Setiap hari kurang lebih 100 (kesembuhan). Sudah dua mingguan hampir segitu, setiap hari sekitar 115-130 sembuh," kata dia.
Sedangkan pasien yang sedang menjalani perawatan hingga 26 Agustus 2020 tercatat sekitar 1.700 orang. Menurut dua, akhir-akhir ini warga yang dinyatakan terkonfirmasi positif kebanyakan mereka yang tidak bergejala.
Meski begitu, kata dia, pihaknya tetap berupaya untuk mempercepat kesembuhan bagi warga terkonfirmasi yang tidak bergejala itu.
"Upayanya ya mereka menerapkan protokol kesehatan ketat, kita juga berikan makanan bergizi dan vitamin. Baik itu kepada pasien rawat jalan, semuanya difasilitasi. Bagi yang memiliki komorbid kita berikan oksigen (pulse oximeter), supaya tidak terjadi penurunan, dan bisa cepat langsung komunikasi dengan dokter," katanya.
Namun demikian, ia memastikan bahwa pemkot terus berupaya mengedukasi masyarakat agar disiplin menerapkan protokol kesehatan salah satunya yakni melakukan sosialisasi langsung sembari bagi-bagi masker ke masyarakat.
"Kita bergerak setiap hari tidak berhenti dan terus dilakukan. Masih banyak mereka yang belum punya masker. Karena itu bagi-bagi masker terus kita tingkatkan," ujarnya.