Kamis 27 Aug 2020 01:17 WIB

Pemkab Kulon Progo Canangkan Gerakan PKL Taat Protokol

Dengan PKL terus beraktivitas diharapkan ekonomi bisa bergerak.

Masker (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Masker (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, KULON PROGO -- Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mencanangkan gerakan pedagang kreatif lapangan atau PKL patuh protokol kesehatan. Pencanangan ini dilakukan di 12 kapanewon/kecamatan dalam rangka menekan penyebaran COVID-19 di tempat-tempat umum, seperti alun-alun dan pasar.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kulon Progo Iffah Mufidati di Kulon Progo, Rabu (26/8) mengatakan Pemkab Kulon Progo berfokus kepada pedagang. Dengan pedagang terus beraktivitas diharapkan ekonomi bisa bergerak.

Baca Juga

"Kalau masyarakat taat, tetapi tidak dengan menggerakkan perekonomian, kemungkinan akan menjadi macet dan akan mengakibatkan kelumpuhan ekonomi," katanya.

Ia mengatakan tujuan gerakan PKL patuh protokol ini untuk mengedukasi  publik untuk tetap taat pada protokol kesehatan. Pemkab Kulon Progo ingin PKL mengedukasi publik bersama dengan pemerintah dan komponen masyarakat lainnya bahwa semua tetap harus taat pada protokol kesehatan.

"Ketaatan PKL akan mempercepat pemulihan ekonomi di Kulon Progo," katanya.

Sejauh ini, Pemkab Kulon Progo membangun 200 tempat cuci tangan yang tersebar di 12 kecamatan. Selain itu, pemkab memberikan bantuan sabun cuci tangan.

Sementara itu, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kulon Progo Baning Rahayujati mengatakan hingga hari ini, total kasus COVID-19 di daerah itu sebanyak 69 orang. Sebanyak 31 pasien masih dalam perawatan, 36 pasien dinyatakan sembuh, dan dua orang meninggal dunia.

"Dua hari terakhir bertambah tigakasus, di Kecamatan/Kapanewon Pengasih, Temon dan Lendah. Kami mengingatkan warga untuk tetap mematuhi protokol kesehatan," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement