jatimnow.com - Sejumlah mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia, Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Ponorogo mengikuti ujian skripsi dengan cara unik dan berbeda.
Mereka mengikuti ujian skripsi di sebuah kebun yang terletak di Jalan Halim Perdana Kusuma Gang 2, Desa Tajug, Kecamatan Siman. Mereka berhadapan dengan dosen penguji dan penguji sebaya di tengah-tengah perkebunan yang hijau nan sejuk.
Sutedjo, dosen penguji mengatakan bahwa menulis itu seperti bertanam dan berkebun.
"Kalau kita tekun, maka menulis apa pun baik skripsi dan yang lain juga kita akan menuai hasil yang bagus saat panen," jelas Pak Tedjo-sapaan akbrab Sutedjo, Rabu (26/8/2020).
Kedua, lanjut Pak Tedjo, kebun dipilih untuk mendapatkan realita yang berbeda. Sebab bila ujian dilakukan di kampus, hal itu sudah biasa dan terkesan kaku.
"Kalau di kebun bisa rileks dan seolah jarak antara dosen dengan mahasiswa itu tidak ada. Apalagi di sini saya hadirkan penguji sebaya yaitu alumni STKIP Ponorogo," bebernya.
Menurut Pak Tedjo, penguji sebaya adalah yang sudah menulis lebih banyak daripada kawan-kawan mahasiswanya. Sehingga bisa memberikan masukan untuk mahasiswa.
Ide menggelar ujian skripsi di kebun itu muncul di benak Pak Tedjo sejak dua bulan lalu ketika Pandemi Covid-19 berdampak pada dihentikannya kegiatan pembelajaran tatap muka.
"Kebetulan saya sendiri berkebun dengan tujuan untuk menghibur diri. Dan ini saya terapkan," tutur Pak Tedjo.
Sementara salah satu mahasiswa yang mengikuti ujian skripsi, Ristiana (22) menjelaskan, ujian skripsi di kebun menurutnya lebih mengasyikan. Sebagai mahasiswa dia mendapat pengalaman baru, yaitu rileks dan enjoy.
"Ada filosofi tersendiri dari berkebun. Bahwa harus memiliki karakter tekun, ulet, sabar dan penuh perhatian untuk mendapatkan hasil yang baik," pungkasnya.