Rabu 26 Aug 2020 01:30 WIB

Wali Kota Palangka Raya Ingatkan Potensi Karhutla

Wali Kota Palangka Raya ingatkan potensi karhutla di tengah pandemi Covid-19.

Kebakaran hutan. Ilustrasi
Foto: ANTARA/Syifa Yulinnas
Kebakaran hutan. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKA RAYA -- Wali Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah Fairid Naparin mengingatkan warganya untuk mewaspadai potensi dan ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di tengah pandemi Covid-19.

"Saat ini wilayah kita sudah masuk musim kemarau. Belajar dari pengalaman yang telah lalu dan data yang ada, saat ini kita semua harus mulai siaga terhadap potensi karhutla. Apalagi saat ini kita juga mengalami pandemi Covid-19," kata Fairid di Palangka Raya, Selasa (25/8).

Sebagai bentuk kesiagaan itu, kata dia, pemerintah daerah berjuluk "Kota Cantik" itu pun terus berkoordinasi dengan berbagai pihak, terutama yang tergabung dalam satuan tugas (satgas) kebakaran hutan dan lahan.

Tim satgas, kata dia, terus melakukan patroli untuk memantau kawasan dan lahan rawan kebakaran. Hal itu untuk memudahkan penanganan jika sewaktu-waktu terjadi kebakaran hutan dan lahan.

Pemkot Palangka Raya pun saat ini juga mengoptimalkan peran masyarakat di tingkat kelurahan dalam mengantisipasi bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang mengancam wilayah kota setempat.

Kelurahan siaga dan tangguh bencana merupakan pola antisipasi dan penanganan bencana alam yang melibatkan masyarakat secara langsung. Bekal manajemen pengelolaan bencana alam terutama kebakaran hutan dan lahan juga telah diberikan pemerintah melalui pelatihan.

Manajemen tersebut meliputi pemetaan bencana dan kebutuhan penanganan, rencana aksi hingga strategi upaya pemadaman di lapangan. Termasuk manajemen komunikasi dan koordinasi dengan lintas lembaga.

Berdasar prakiraan BMKG musim kemarau akan mencapai puncaknya pada September 2020 sehingga ancaman karhutla juga masih nyata untuk wilayah Kota Palangka Raya yang sebagian lahan merupakan lahan gambut.

Fairid pun mengajak masyarakat turut aktif melakukan antisipasi kebakaran hutan dan lahan sehingga musibah kabut asap pada 2015 tidak terulang kembali.

"Untuk pencegahan mohon dipahami dan dijalankan. Kami utamakan pencegahan jadi sebisa mungkin jangan bakar lahan besar-besaran tapi harus terkontrol. Jangan sampai di tengah kita menghadapi Covid-19 kita juga dihadapkan dengan bencana karhutla," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement