Selasa 25 Aug 2020 17:56 WIB

Wiku: Jumlah Pemeriksaan Covid RI Masih di Bawah Standar WHO

Jumlah pemeriksaan per orang di Indonesia baru mencapai 35,6 persen dari standar WHO

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Yudha Manggala P Putra
Pengecekan pasien dengan metode polymerase chain reaction atau PCR (ilustrasi).
Foto: AP Photo/Gerald Herbert
Pengecekan pasien dengan metode polymerase chain reaction atau PCR (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyampaikan, jumlah pemeriksaan per orang untuk kasus Covid-19 di Indonesia masih di bawah dari standar WHO. Berdasarkan standar WHO, jumlah pemeriksaan orang yakni 1/1000 penduduk per minggunya. 

Sementara, jumlah pemeriksaan per orang di Indonesia baru mencapai 35,6 persen dari standar WHO. Dengan total jumlah penduduk di Indonesia yang mencapai 260 juta, seharusnya jumlah pemeriksaan per orang secara nasional sebanyak 267.700 tes per minggunya.

“Kami menggunakan standar WHO bahwa pemeriksaan orang adalah 1/1000 penduduk per minggu. Dan untuk penduduk Indonesia yang 260 juta, maka yang harus dites adalah targetnya 267.700 tes per minggu. Dan Indonesia secara keseluruhan baru mencapai 35,6 persen dari standar WHO,” ujar dia saat konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (25/8).

Wiku mencontohkan, jumlah pemeriksaan orang pada tanggal 20-26 Juli yang hanya sebanyak 89.712 orang. Kemudian pada 27 Juli-2 Agustus sebanyak 85.402 orang, pada 3-9 Agustus sebanyak 90.063 orang, dan pada 17-23 Agustus sebanyak 95.463 orang.

“Ini memang capaiannya masih jauh dari target yang diminta oleh WHO dan menjadi standar internasional, dan pemerintah Indonesia dan pemerintah daerah berusaha keras untuk memenuhi target ini,” ucapnya.

Ia mengatakan, untuk melakukan pemeriksaan covid-19, saat ini sudah tersedia 320 laboratorium yang tengah bekerja keras meningkatkan jumlah pemeriksaan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement