Selasa 25 Aug 2020 14:36 WIB

Emil Pantau Dampak Libur Panjang Jabar Diserbu Wisatawan

Emil akan memantau 10 sampai 14 hari selama masa inkubasi

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Gita Amanda
Aktivitas pengunjung di tempat wisata Great Asia Afrika, Lembang, Kabupaten Bandung, Selasa (18/8).
Foto: Edi Yusuf/Republika
Aktivitas pengunjung di tempat wisata Great Asia Afrika, Lembang, Kabupaten Bandung, Selasa (18/8).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kawasan wisata yang ada di Provinsi Jawa Barat (Jabar), diserbu wisatawan saat libur panjang 20 hingga 24 Agustus 2020, lalu. Oleh karena itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan akan terus memantau perkembangan penyebaran Covid-19 di Jawa Barat, seusai libur panjang. Karena, sejumlah kawasan wisata di Jabar tersebut dipenuhi wisatawan, termasuk dari luar Jawa Barat.

"Kita akan memonitor dampak dari libur panjang. Karena masa inkubasi biasanya 10 sampai 14 hari, kita akan monitor apakah 14 hari dari sekarang ada lonjakan luar biasa," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil usai menggelar rapat Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar di Markas Kodam III Siliwangi, Selasa (25/8).

Baca Juga

Emil mengatakan, selama ini protokol kesehatan pencegahan Covid-19 di berbagai tempat wisata di Jawa Barat sudah sangat diketatkan. Namun, jika terjadi lonjakan kasus dua pekan ke depan, maka harus dievaluasi kembali.

"Mudah-mudahan tidak, kalau ada lonjakan, berarti itu pola dari long weekend yang nanti menjadi evaluasi pengambilan keputusan dalam penanganan di pariwisata," kata Emil seraya mengatakan, kalau tidak ada lonjakan, berarti itu relatif protokol selama long weekend sudah sangat baik.

Terkait zona, Emil menjelaskan, Kota Depok yang awalnya masuk zona merah atau zona risiko tinggi penyebaran Covid-19, kini menjadi zona oranye atau risiko sedang.

"Sekarang zona yang resiko rendah (zona kuning) ada 17 kota kabupaten, yang resiko sedang ada 10 kota kabupaten di Jabar," katanya.

Sedangkan angka reproduksi Covid-19 di Jabar, kata dia, sudah berhasil ditekan lagi. Per minggu ini sudah di angka 0,9 yang sebelumnya di atas angka 1. Artinya, kembali ke angka yang menyatakan bahwa penyebarannya kembali terkendali.

"Kemudian angka reproduksi Covid-19 Jawa Barat ini termasuk yang rendah karena berada di urutan 26 terendah dari 34 provinsi yang ada di Indonesia," katanya.

Pengetesan Covid-19 pun, kata dia, sudah hampir mencapai 200 ribu. Emil mengaku, sempat mengalami kendala dalam penyediaan tenaga pengetesan selama long weekend lalu.

Namun, menurut Emil, ia menargetkan mulai pekan ini per minggu bisa pengetesan 50 ribu PCR, dengan kapasitas laboratorium di 26 laboratorium. "Ditambah 27 portable PCR yang sudah kita bagikan untuk mengetes di pelosok-pelosok yang kurang terjangkau, oleh peralatan yang canggih," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement