REPUBLIKA.CO.ID,BANJARMASIN -- Program gerakan bersama memakai masker atau gebrak masker telah menggerakkan usaha mikro kecil dan menengah di Kalimantan Selatan.
Plt Kepala BPBD Kalsel Roy Rizali Anwar mengatakan program gebrak masker selain untuk memutus rantai penularan sekaligus juga mendorong pemberdayaan perekonomian rakyat. "Program gebrak masker ini juga dapat memberdayakan perekonomian masyarakat khususnya para pengrajin sasirangan dan penjahit lokal," katanya, Senin (24/8).
Menurut dia, untuk memproduksi satu juta masker pemerintah dan seluruh pihak terkait melibatkan UMKM sasirangan yang ada di berbagai daerah di Kalsel. Program tersebut menjadi stimulus ekonomi bagi para penjahit lokal di saat wabah Covid-19 seperti saat ini.
Salah seorang perajin di Banjarmasin, Nana Adelia mengaku sangat terbantu dengan adanya pesanan pembuatan masker. “Saya dapat pesanan 120 ribu masker, lumayan untuk menambah penghasilan di tengah sepinya usaha rias pengantin saya,” kata Nana.
Begitu juga dengan Tiwi yang memiliki usaha menjahit bernama Pernik Ditha di Loktabat Banjarbarubahwa pesanan masker menjadi penyambung usahanya, karena di tengah pandemi ini usahanya sepi orderan. "Ini sangat membantu jalannya usaha kami,” kata Tiwi yang merintis usaha rumahan sejak 2012.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan mendukung program gebrak masker yang diluncurkanKetua TP PKK Kalsel Hj Raudatul Jannah pada 17 Agustus 2020 lalu.
Ketua PKK Kalsel Raudatul Jannah berharap dengan adanya gebrak masker ini masyarakat dapat lebih sadar dan memperhatikan pentingnya memakai masker di tengah pandemi Covid-19. “Semoga gerakan masker ini dapat memberikan kepekaan masyarakat agar dapat menangkal atau mencegah masuknya virus," katanya.
Gebrak masker diinisiasi PKK Pusat bekerja sama Kemendagri melalui Dirjen Pemerintahan Desa. Pelaksanaan Gebrak Masker dilakukan oleh PKK Provinsi seluruh Indonesia.